TIMES JATENG, JAKARTA – Mufasa: The Lion King sudah tayang di bioskop Indonesia. Film prekuel dari Lion King menjadi salah satu rekomendasi film keluarga untuk mengisi libur akhir tahun. 

Dirilis oleh Disney, film ini menyuguhkan visual yang memanjakan mata. Sebagai film live action yang menggunakan teknologi CGI kekinian, penggambaran seekor singa begitu detail. Mulai dari detail surai hingga bulu singa yang basah tersapu airpun terlihat sangat nyata. Pertarungan yang dilakukan para singa juga sangat natural.

Demikian juga dengan satwa lainnya yang muncul di film ini, termasuk gajah dan kawanan lebah yang sempat membuat suasana menjadi kacau. 

Pun tak luput satwa lainnya, seperti jerapah, kuda nil, buaya dan sebagainya. 

Tak ketinggalan, penonton juga disuguhkan pemandangan alam yang idah, Tak hanya di Milele yang menjadi 'rumah' Mufasa, tapi juga pemandangan savana, air terjun, goa dan gunung es yang menawan.

Seperti film Disney lainnya, Mufasa: The Lion King juga diselingi lagu-lagu yang enak didengar. Selingan musik pada film ini lebih banyak dibanding dengan film Lion King sebelumnya. Lagu membantu menggambarkan alur cerita. Jadi anak-anak akan lebih memahami jalan cerita lewat lagu. 

Dari segi cerita, agak membingungkan jika Anda belum menonton Lion King. Sebab ini adalah film prekuel. Menceritakan masa kecil Mufasa yang merupakan ayah dari Simba si raja singa. 

Film Mufasa juga mengungkap siapa Scar (singa yang menjadi seteru Simba). Disini lah peran orang tua dibutuhkan, sebab Mufasa dan Taka saat masih muda tampak mirip.

Meski ada adegan menegangkan, namun peran Pumbaa dan Timon selalu sukses mencairkan suasana. 

Film berdurasi 1 jam 58 menit ini memang terlalu panjang bagi anak-anak. Tapi dengan sajian audio visual dan cerita yang menarik, anak-anak dijamin bisa menikmatinya. 

Tentunya film Mufasa: The Lion King mengandung banyak pesan yang dapat dipetik. Baik tentang keluarga, persahabatan dan keberanian. (*)