TIMES JATENG, MALANG – Puluhan siswa dari berbagai sekolah di Kota Malang beradu kreativitas dalam mengolah Cui Mie, dalam kompetisi Clash of Cui Mie. Acara ini diinisiasi oleh Hot Cui Mie Malang untuk memperingati 25 tahun keberadaan restoran yang menjadi pelopor Cui Mie dengan inovasi mangkuk pangsit yang bisa dimakan.
Ketua Pelaksana Roadshow Clash of Cui Mie, Iik Andriani, menjelaskan bahwa kompetisi ini tidak hanya untuk merayakan ulang tahun restoran, tetapi juga sebagai ajang untuk menggali kreativitas siswa, terutama dari SMK dengan jurusan Tata Boga.
“Kami menggelar lomba ini untuk melihat sejauh mana ide-ide kreatif teman-teman SMK dalam mengkreasikan salah satu makanan khas Kota Malang, Cui Mie,” ujar Iik Kamis (23/1/2025).
Kompetisi yang telah berlangsung sejak 20 Januari ini digelar di beberapa SMK di Malang. SMK Kartika IV Malang menjadi lokasi keempat dari rangkaian roadshow tersebut. Menurut Iik, kegiatan ini mendapat respons yang sangat positif dari para siswa.
“Sejak awal pendaftaran, antusiasme peserta sangat tinggi. Karena ini gratis, banyak yang mendaftar. Tapi kami batasi hanya tujuh peserta per sekolah agar tidak membludak,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa peserta tidak hanya berasal dari jurusan Tata Boga. Di SMK Kartika, ada dua peserta dari jurusan Kecantikan yang ikut serta. Hal ini menunjukkan bahwa acara ini menarik perhatian dari berbagai kalangan siswa.
“Kami memberi kebebasan kepada siswa untuk berkreasi, asalkan tetap menggunakan bahan dasar Cui Mie khas Malang. Hasil kreasi mereka sangat beragam, mulai dari variasi saus hingga penyajian unik,” tambahnya.
Kompetisi ini menyediakan total hadiah senilai Rp6 juta, yang semakin memotivasi para peserta untuk memberikan yang terbaik. Setiap sekolah akan memilih dua peserta terbaik untuk maju ke babak final yang dijadwalkan berlangsung pada 9 Februari di restoran Hot Cui Mie Malang.
“Finalnya akan jadi puncak acara. Para finalis dari tiap sekolah akan menunjukkan kreasi terbaik mereka di depan juri. Kami ingin memberikan apresiasi kepada siswa yang mampu mengangkat kuliner khas Malang ini ke level yang lebih tinggi,” jelas Iik.
Lebih dari sekadar lomba, Clash of Cui Mie juga bertujuan untuk mempromosikan Cui Mie sebagai bagian dari identitas kuliner Malang. Iik menuturkan bahwa Cui Mie sudah dikenal luas, bahkan di beberapa kota lain. Namun, Hot Cui Mie menjadi salah satu pelopor dengan inovasi unik, seperti mangkuk pangsit yang dapat dimakan.
“Cui Mie adalah bagian dari sejarah kuliner Malang. Kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa makanan ini adalah salah satu warisan yang harus dijaga dan dikembangkan. Dengan adanya ajang ini, kami berharap Cui Mie bisa semakin dikenal, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Puluhan Siswa di Malang Adu Kreasi Olah Cui Mie
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |