TIMES JATENG, BANDUNG – Dalam dunia kuliner Indonesia, bakso telah lama menjadi salah satu hidangan favorit yang digemari berbagai kalangan. Namun Bakso Kasmaran di Kota Bandung punya daya tarik tersendiri.

Memang, dari pedagang kaki lima hingga restoran mewah, bakso selalu berhasil memikat lidah dengan kelezatannya yang khas.

Bakso pun digemari berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa, mengonsumsi bakso jadi sebuah pelengkap saat berkumpul bersama.

Namun Bakso Kasmaran punya unique selling point yang pada awalnya menguat pada sebuah cerita, sebagiamana diungkapkan Dading Kalbuadi, sang branch manager.

"Owner Bakso Kasmaran ini, yakni dr Wahyu dan Mamih Nita itu gemar sekali makan bakso. Nah, keberadaan bakso ini jadi sebuah cara refresh bagi mereka. Kepenatan kerja dan lain-lain dihilangkan dengan mengonsumi bakso,” ungkap Dading, Jumat (07/02/2025).

Menurut Dading, dari latar belakang cerita para owner itulah nama Bakso Kasmaran itu muncul, dan mereka hadir menikmati bakso ini terjadi ketika mereka sedang kasmaran.

"Mereka bisa menikmati makan bakso di mana saja dan itu juga lah yang menjadi gagasan dibuatnya nama Bakso Kasmaran ini,” terangnya.

Beragam menu yang ditawarkan Bakso Kasmaran, semua menggugah selera  (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

Dading pun menuturkan bahwa bermula dari kata 'kasmaran' yang menjadi brand bakso tersebut, berlanjut menjadi kreativitas kata yang menguatkan Bakso Kasmaran.

Sebagai contohnya 'Setiap Suapan Membuatnya Jadi Jatuh Hati', terus berlanjut ke kata 'Ada Cinta di Bakso Aci', 'Bakso Spesial Cinta Maksimal'. Ini merupakan perpaduan kreativitas kata berkaitan dengan menu bakso itu sendiri.

Ia menjelaskan juga perihal tagline dari Bakso Kasmaran yaitu 'Baso Dulu Baru Kamu' yang salah satunya dikenalkan lewat kata-kata pada kaos tim Bakso Kasmaran. Diharapkan makna bakso sebagai pendamping ketika seseorang itu mengalami kasmaran, jadi lebih 'kental' saat bersama pasangan makan bakso di sini.

“Dan daya Tarik Bakso Kasmaran di sini adalah menyediakan bakso yang ada di kaki lima hingga bakso yang ada di restoran-restoran, semua menunya ada di sini. Seperti misalnya bakso kampung, bakso itu kita buat seperti yang benar-benar ada dijajakan di perkampungan-perkampungan,” ungkap Dading.

“Terus, ada juga bakso saba kotanya, bakso yang diidentikkan dengan bakso yang ada di kota-kota atau restoran di mana pembuatan produk baksonya melalui telaah dan prosedur yang lebih rapih, ditangani oleh chef dan lainnya. Bakso tersebut ada di Bakso Kasmaran,” ulasnya.

Dading memaparkan bahwa menu-menu di Bakso Kasmaran tidak saja melulu soal bakso biasa, tetapi ada juga mie yamin manis, asin serta yamin bihun rasa manis asin, mie ayam serta cemilan  seperti bakso goreng hingga bakso bakar yang menggunakan hot plate dalam penyajiannya.

Selain itu, ada pula tahu walik, pangsit roll atau bakso lontong yang ditujukan buat pelanggan yang ingin makan bakso tapi sekaligus mengisi perut lebih kenyang.

Dading menjelaskan bahwa momen bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba, bagi pelanggan yang ingin makan bakso tapi tetap kenyang setelah seharian berpuasa, bisa menikmati bakso lontong yang di dalamnya ada daging juga.

“Bakso lontong ini mengapa ditambahkan lontong isi, karena lontong itu diidentikkan sebagai pengganti nasi. Sehingga pembeli tetap bisa kenyang walau makan bakso saja. Apalagi, isian lontongnya pun ada berupa daging yang membuat orang tetap kenyang, nyaman dengan konsumsi bakso di tempat ini,” tutur Dading.

Di kesempatan yang sama, hadir food influencer Fera Virgiani yang ikut menikmati sajian Bakso Kasmaran.  Lalu apa komentarnya ?

”Banyak bakso yang saya cicipi dan nikmati, apalagi sejak muda saya doyan bakso, dan sajian di sini, mie bakso kuah dan juga bakso bakar yang menggunakan hot plate ini sangat yummy sekali. Sensasi bumbu yang tercium, manis, asam dan pedas jadi daya tarik sendiri,” ucap Fera. (*)