TIMES JATENG, WONOSOBO – Salah satu kesenian tradisional khas Wonosobo, Tari Lengger tetap menunjukkan eksistensinya di tengah maraknya seni-seni modern yang bermunculan.
Tari Lengger merupakan tarian yang sarat akan nilai spiritual dan budaya, tidak hanya menjadi tontonan adat dan hiburan saja, namun juga menjadi salah satu seni tradisional kebanggaan masyarakat Wonosobo. Tari Lengger juga sering dipentaskan pada berbagai ajang seni, baik lokal maupun nasional.
Melestarikan Tari Lengger
Salah satu grup seni yang aktif melestarikan Tari Lengger di Wonosobo adalah Kresna Budaya, terletak di Dusun Kliwonan, Karangluhur, Kecamatan Kertek. Nama Kresna sendiri diambil dari salah satu tokoh pewayangan, Prabu Kresna, seorang penasihat ulung Pandaw a yang cerdas dan bijaksana.
Menurut ketua grup, Juani, berdirinya Kresna Budaya pertemuannya pada anak-anak kecil setempat yang sangat antusias memainkan gendang kecil. Dengan jiwa seni yang sudah mengalir di darahnya, Sujani lantas mengajak mereka untuk berlatih bersama.
"Dulu diawali anak-anak main gendang kecil, setelah latihan mulai ada yang nanggap dari perorangan. Waktu itu cuma dikasih 10 ribu atau 20 ribu. Itu menambah semangat anak-anak sih pastinya," katanya, Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut, pria berusia 40 tahun ini juga mengungkapkan bahwa dari uang hasil tanggapan dikumpulkan lalu dipakai untuk membeli alat-alat yang lebih mendukung. Selain dari dana tersebut, warga di Kliwonan juga sangat antusias ketika Juani menggalang dana tambahan untuk membeli alat.
"Dari yang dikumpulin, ada 700 ribu buat beli kendang. Lalu dapat lagi 400 ribu dari ngamen keliling, buat beli bende. Anak-anak semangat sekali, dan alhamdulillah dari situ masyarakat juga akhirnya pada nyumbang juga. Waktu itu kita juga sampai bisa beli gamelan, gong, saron, dan alat-alat lainnya juga" imbuhnya.
Setelah alat-alat dirasa cukup lengkap, meskipun belum memadai, akhirnya pada tanggal 17 Agustus 2017, yang bertepatan juga dengan peringatan HUT RI, Juani besera anggota lain meresmikan grup seni Kresna Budaya dengan melakukan pementasan di wilayah setempat.
Keunikan Tari Lengger
Salah satu keunikan Tari Lengger adalah pada gerakannya yang luwes dengan diiringi musik gamelan yang khas. Tarian ini juga kerap dipentaskan dalam bentuk Lengger Topeng, dimana penari pria mengenakan topeng dan menari dalam alur musik tertentu. Hal ini menjadi daya tarik yang luar biasa bagi penonton. Tak heran jika Tari Lengger menjadi salah satu kesenian tradisional di Wonosobo yang sangat populer.
Slamet, salah satu penggemar Tari Lengger mengatakan bahwa ia sangat menyukai kesenian ini karena gerakannya yang dinamis dan alunan musiknya yang berwibawa.
"Saya pasti update jadwal-jadwal pentas, kalau tidak ada acara ya saya pasti datang buat nonton. Gerakan penarinya bagus, musiknya juga menggugah jiwa," paparnya (5/2/2025).
Masuk dalam Kurikulum Sekolah
Pemerintah Kabupaten Wonosobo sendiri terus mendorong pelestarian Tari Lengger dengan memasukkannya dalam muatan lokal kurikulum sekolah. Diharapkan juga Tari Lengger dapat mendongkrak sektor pariwisata dan perekonomian Wonosobo yang manfaatnya kembali kepada masyarakat itu sendiri.
Juani juga berharap agar kesenian ini terus berkembang serta mendapat lebih banyak dukungan dari masyarakat luas. Bapak dua anak ini juga berpesan kepada generasi muda untuk turut aktif melestarikan kesenian-kesenian tradisional.
"Harapan saya, semoga Tari Lengger tidak hanya lestari, tapi lebih dan lebih berkembang lagi. Buat para anak muda juga harus turut aktif dalam kegiatan-kegiatan seni tradisional, khususnya Tari Lengger. Jangan sampai anak muda sekarang tidak terorganisir malah jadi berbuat negatif. Ini warisan kita bersama, jadi harus dirawat sebaik-baiknya," pungkasnya.
Juani menegaskan, bahwa seni tradisional bukan seni yang ketinggalan zaman, namun justru sebuah warisan luhur yang patut dibanggakan sebagai identitas sebuah bangsa.
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Faizal R Arief |