TIMES JATENG, SURABAYA – Dua sahabat karib mencoba ikut pendakian yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Mereka menghadapi berbagai tantangan dan rintangan penuh dengan ketegangan. Peristiwa mistis hampir ditemui selama perjalanan menyusuri hutan Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Kisah nyata ini diceritakan dalam film layar lebar berjudul Petaka Gunung Gede.
Ita (Adzna Ashel) sahabat Maya (Arla Ailani) teman sebangkunya berpesan jika pergi kemanapun dia akan ikut, karena Maya adalah satu-satunya sahabat yang paling mengerti dirinya. Suatu malam di rumah Maya, abang dan teman-teman hendak melakukan pendakian.
Maya yang sulit sekali mendapat ijin dari orang tuanya terutama si bapak, entah kenapa saat itu diijinkan ikut dalam pendakian.
Dua sahabat inipun berangkat, mereka bertujuh berangkat dengan suka cita. Sebelum perjalanan menuju puncak Gunung Gede Pangrango, mereka bermalam di basecamp yang biasa dijadikan jujukan para pendaki.
Awal petaka bermula dari bermalam di basecamp tempat mereka menginap, Ita mulai merasakan ada yang aneh, teriakannya membangunkan teman-temannya. Keesokan harinya, mereka sepakat jika dua sahabat ini sebaiknya tidak ikut pendakian.
“Baiknya Maya dan Ita pulang, mengingat kejadian semalam daripada ada sesuatu pada saat pendakian nanti,” kata Endy Arfian yang memerankan Ale, salah satu dari pendaki saat meet and great cast di Royal Plaza Surabaya, Senin (10/2/2025).
Namun, saran itu ditepis Ita, dirinya ngotot ingin menjelajah sampai ke puncak, kejadian demi kejadianpun bermunculan.
Ita yang sedang menstruasi tidak jujur bilang kepada teman yang lainnya. Begitu juga dengan berbagai pantangan selama pendakian tidak ia ikuti.
Suasana semakin mencekam ketika menjelang petang. Meskipun pendakian itu sampai juga di puncak setelah melalui banyak rintangan.
Pemandangan yang indah saat berada di puncak seolah tidak nikmat lagi, segala gerak gerik yang dilakukan berubah menjadi kecemasan. Antara pendaki saling menyalahkan satu sama lain, rasa pertemanan mulai pudar, emosi yang tidak tertahankan menjadi luapan amarah.
Cerita Yang Selalu Ada
Petaka Gunung Gede merupakan film bergenre horor petualangan. Mengambil latar belakang dari perjalanan pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan ketinggian 2.958 Mdpl. Kisah nyata yang ditulis oleh Maya Azka dan Upi Avianto ini cukup mencekam.
Sementara pesan yang disampaikan syarat akan makna. Misal, saat memasuki kawasan hutan, sebaiknya tidak melakukan kebiasaan yang ada di kota, seperti bersenda gurau berlebihan maupun melanggar pantangan yang sudah tertulis.
Cerita yang selalu ada dalam setiap pendakian sebetulnya jamak terjadi, namun, si penulis ingin menyampaikan pesan yang mendalam dalam film ini. Tidak melanggar aturan yang ada selama melakukan pendakian.
“Baiknya tidak melakukan hal-hal yang sudah tidak boleh dilakukan, menjaga sikap dan perbuatan,” ujar Arla Ailani, pemeran Maya saat acara jumpa fans di Bioskop Royal Plaza Surabaya, Senin (10/2/2025).
Sinematografi Petaka Gunung Gede sangat memukau. Serasa membuai penonton dengan kejadian mistis dan banyak ketegangan.
Meskipun ceritanya mencekam, rupanya masih diminati para remaja hingga dewasa. Film yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, mampu menyihir penonton.
Petaka Gunung Gede yang diangkat dari kisah nyata di tahun 2007 juga viral, saat ini sudah tembus 546.786 penonton.
Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Maya selamat dari gangguan selama pendakian? Temukan jawabannya di bioskop kota kalian. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Petaka Gunung Gede, Film yang Diangkat dari Kisah Nyata Ini Tembus 546.786 Penonton
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |