https://jateng.times.co.id/
Berita

Cilacap Siap Hadapi Puncak Panen Raya 2025, Produktivitas Padi Capai 6,4 Ton per Hektare

Senin, 10 Februari 2025 - 14:12
Cilacap Siap Hadapi Puncak Panen Raya 2025, Produktivitas Padi Capai 6,4 Ton per Hektare Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sri Rejeki, Desa Pesawahan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2024), melakukan panen padi menggunakan combine harvester. (FOTO: ANTARA/HO-Dispertan Cilacap)

TIMES JATENG, CILACAP – v class="ds-markdown ds-markdown--block" style="--ds-md-zoom:1.143">

Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap (Dispertan Cilacap), Jawa Tengah, memastikan puluhan ribu hektare tanaman padi di wilayahnya siap memasuki masa panen raya pada periode Februari hingga April 2025. Puncak panen raya 2025 diprediksi terjadi pada Maret 2025, dengan luas lahan yang akan dipanen mencapai 30.000 hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Kabupaten Cilacap, Budi Kuspriyatno, menjelaskan bahwa pada Februari 2025, sekitar 3.000 hektare padi siap dipanen, diikuti oleh 18.000 hektare pada April 2025. “Luas panen padi pada Februari ini diprediksi mencapai kisaran 3.000 hektare, selanjutnya pada bulan Maret sekitar 30.000 hektare, dan April sekitar 18.000 hektare. Jadi puncak panen raya pada Maret,” ujar Budi di Cilacap, Senin (10/2/2025).

Kualitas Gabah Terjaga, Produktivitas Stabil di 6,4 Ton per Hektare

Budi mengungkapkan bahwa kualitas gabah hasil panen di Cilacap tergolong baik. Meskipun sempat terjadi serangan hama dan penyakit, upaya penanggulangan yang cepat berhasil mencegah penurunan produktivitas. Selain itu, banjir yang sempat melanda beberapa area persawahan juga tidak merusak tanaman padi. “Alhamdulillah, hingga saat ini, rata-rata produktivitas padi di Cilacap masih berada pada 6,4 ton gabah kering panen per hektare,” jelasnya.

Inovasi Pertanian: Demplot Padi Salin di Kawunganten dan Patimuan

Dispertan Cilacap juga tengah mengembangkan inovasi pertanian melalui demonstrasi plot (demplot) padi salin di dua kecamatan, yaitu Kawunganten dan Patimuan. Demplot seluas 0,5 hektare per kecamatan ini telah dimulai sejak Desember 2024 pada musim tanam I tahun 2024-2025. Lahan demplot dibagi menjadi tiga bagian dengan perlakuan berbeda. Saat ini, pihaknya menunggu masa panen untuk mengevaluasi hasilnya.

Sosialisasi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kepada Petani

Menyikapi harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram, Dispertan Cilacap bersama Perum Bulog Cabang Banyumas telah melakukan sosialisasi kepada gabungan kelompok tani (gapoktan). 

Budi menegaskan, jika harga gabah di tingkat petani berada di bawah HPP, petani didorong untuk menjual gabahnya ke Bulog. Namun, jika harga di pasaran lebih tinggi, petani memiliki kebebasan untuk menjual ke tengkulak. “Kalau harganya di atas itu (di atas HPP) ya monggo, kembali lagi ke pasar,” ujarnya.

Budi juga mengakui bahwa harga gabah kering panen di beberapa wilayah Cilacap masih bervariasi. Di sebagian area, harga gabah mencapai di atas Rp6.500 per kilogram, sementara di wilayah lain harganya lebih rendah. "Gabah dengan harga di bawah HPP biasanya tidak langsung dijual, melainkan dikumpulkan melalui gapoktan dan mungkin akan dijual dalam bentuk gabah kering giling menjelang Lebaran,” tambahnya.

Optimisme Menghadapi Panen Raya 2025

Dengan persiapan matang dan berbagai upaya inovatif, Dispertan Cilacap optimistis dapat menghadapi panen raya 2025 dengan baik. 

Stabilitas produktivitas padi, penanganan hama dan penyakit, serta inovasi pertanian seperti demplot padi salin menjadi kunci keberhasilan. Selain itu, kolaborasi dengan Bulog dan gapoktan diharapkan dapat menjaga kesejahteraan petani dan stabilitas harga gabah di pasaran.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.