https://jateng.times.co.id/
Berita

Cara Memahami Label Gizi di Kemasan, Awali Pola Hidup Lebih Sehat

Rabu, 21 Mei 2025 - 05:29
Cara Memahami Label Gizi di Kemasan, Awali Pola Hidup Lebih Sehat Ilustrasi: Label gizi di kemasan memuat informasi penting tentang gizi pada suatu produk. (FOTO: nature.com).

TIMES JATENG, WONOSOBO – Di balik desain menarik dan slogan menggoda pada kemasan makanan, tersembunyi informasi penting yang bisa menentukan arah pola makan seseorang, yaitu label gizi.

Sayangnya, banyak konsumen masih mengabaikannya atau tidak paham cara membacanya dengan benar. Padahal, label gizi ibarat kompas yang bisa membimbing kita menuju pilihan yang lebih sehat.

Simak penjelasan berikut ini agar dapat memahami label gizi dengan benar:

1. Takaran Saji Bukan Seluruh Isi Kemasan

Langkah pertama dalam memahami label gizi adalah memperhatikan takaran saji. Banyak orang salah kaprah mengira angka pada label berlaku untuk satu bungkus penuh, padahal hanya untuk satu takaran saji saja. Jika dalam satu bungkus terdapat dua sajian, maka angka kalori, lemak, atau gula perlu dikalikan dua. Kesalahan kecil ini bisa membuat asupan nutrisi harian meleset jauh.

2. Kalori: Bukan Sekadar Angka

Kalori menunjukkan seberapa besar energi yang akan diperoleh dari makanan tersebut. Mengetahui jumlah kalori penting untuk menjaga keseimbangan antara energi yang masuk dan keluar. Terlalu banyak kalori tanpa aktivitas fisik cukup akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Sebaliknya, terlalu sedikit kalori bisa membuat tubuh lemas dan rentan sakit.

3. Persentase AKG

Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang tercantum dalam bentuk persen memberi gambaran seberapa banyak nutrisi dalam satu sajian memenuhi kebutuhan harian. Jika sebuah camilan menunjukkan 20% kalsium, artinya seseorang telah mencukupi seperlima kebutuhan kalsium harian hanya dari satu porsi. Ini membantu konsumen menyusun pola makan yang lebih seimbang sepanjang hari.

4. Zat Gizi yang Perlu Dicermati

Label gizi juga menyoroti zat-zat yang perlu dibatasi, seperti lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan. Terlalu banyak dari ketiganya bisa meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Sebaliknya, kandungan seperti serat, vitamin D, kalsium, dan zat besi sebaiknya diperhatikan agar tidak kekurangan.

5. Urutan Komposisi Menunjukkan Dominasi Bahan

Jika penasaran bahan utama dari suatu produk, lihatlah daftar komposisinya. Bahan yang ditulis pertama adalah yang jumlahnya paling banyak, diikuti oleh yang lebih sedikit. Jika gula berada di urutan awal, artinya produk tersebut didominasi pemanis. Ini bisa menjadi pertimbangan penting, terutama bagi seseorang yang sedang membatasi konsumsi gula.

6. Jangan Terjebak Klaim Iklan

Istilah seperti “rendah lemak” atau “bebas gula” seringkali membuat konsumen merasa aman. Namun, kenyataannya, klaim semacam itu tetap perlu dikonfirmasi lewat angka-angka di label. Produk ‘rendah lemak’ bisa saja tinggi gula, dan sebaliknya. Membaca label gizi membantu Anda terhindar dari jebakan pemasaran.

Label gizi bukan sekadar formalitas pada kemasan makanan. Ia adalah panduan praktis bagi setiap orang untuk lebih sadar akan apa yang dikonsumsi. Dengan membiasakan diri membacanya secara teliti, maka dapat mengambil alih kendali atas pola makan dan kesehatan jangka panjang.

Pewarta : Mutakim
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.