TIMES JATENG, YOGYAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Sleman mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan, terutama tanpa dukungan teknologi ramah lingkungan. Selain berbahaya bagi kesehatan, praktik ini juga menimbulkan pencemaran udara dan tanah.
Plt Kepala DLH Sleman, Sugeng Riyanta, menegaskan masyarakat sebaiknya melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah. “Pembakaran tanpa teknologi memadai bisa memicu penyakit pernapasan, kanker, hingga jantung, serta meningkatkan emisi gas rumah kaca,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Kasus Aduan Warga
Larangan ini kembali disorot setelah ada laporan di aplikasi Lapor Sleman pada akhir Agustus lalu. Warga mengeluhkan adanya pembakaran sampah dalam jumlah besar oleh sebuah pondok pesantren di Gamping. Lokasinya memang jauh dari pesantren, tetapi dekat dengan permukiman, sehingga mengganggu kenyamanan warga sekitar. Aduan itu langsung ditindaklanjuti DLH Sleman bersama Kapanewon Gamping dengan pengecekan lapangan dan komunikasi ke pihak pesantren.
Saat ini, DLH Sleman mengandalkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi. Sampah rumah tangga diangkut penyedia jasa pengelolaan sampah (PJPS) ke transfer depo dengan gerobak, motor roda tiga, atau mobil pick up. Selanjutnya, armada DLH menggunakan dump truk untuk mengirimkan sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
TPST Masih Dikembangkan
Pemkab Sleman kini memiliki tiga TPST, masing-masing di Tamanmartani, Sendangsari, dan Donokerto. Namun, kapasitas pengolahan masih terbatas: Tamanmartani dan Sendangsari masing-masing sekitar 15 ton per hari, sementara Donokerto baru 7 ton per hari.
“Teknologi ini masih relatif baru di Sleman, sehingga butuh evaluasi. Harapannya, secara bertahap bisa beroperasi lebih optimal,” jelas Sugeng.
DLH Sleman terus berupaya mengurangi praktik pembakaran sampah dengan memperkuat edukasi masyarakat serta meningkatkan kapasitas TPST. Masyarakat diimbau mendukung program ini dengan disiplin memilah sampah rumah tangga dan memanfaatkan layanan pengelolaan resmi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: DLH Sleman Imbau Warga Stop Membakar Sampah, Dorong Pengelolaan Lewat TPST
Pewarta | : A. Tulung |
Editor | : Deasy Mayasari |