TIMES JATENG, JAKARTA – Menjalankan puasa Syawal selama enam hari di bulan Syawal setelah menjalani puasa Ramadan penuh sangat dianjurkan.
Sebagaimana yang disampaikan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya, ganjaran orang berpuasa Syawal seperti orang berpuasa selama satu tahun penuh.
Namun, yang sering menjadi pertanyaan apakah bisa menggabungkan puasa Syawal sekaligus meng-qadha utang puasa Ramadan? Lebih didahulukan yang mana, bayar utang puasa dulu atau bisa langsung puasa Syawal?
Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), ada tiga pilihan yang bisa dilakukan berdasarkan pandangan ulama yang berbeda. Adanya tiga pilihan ini menunjukkan bahwa perbedaan ulama adalah rahmat bagi kita umatnya.
Berikut tiga cara melaksanakan puasa Syawal dan qadha Ramadan:
1. Menqadha puasa Ramadan lebih utama didahulukan daripada puasa Syawal, sebab amalan sunah tidak akan diterima jika amalan wajib belum ditunaikan. Bagi mereka yang kuat berpuasa dan tidak punya halangan syar’i seperti sakit, musafir atau haid sebaiknya melakukan pandangan pertama ini.
2. Boleh mendahulukan Syawal daripada qadha Ramadan. Sebab sekalipun puasa qadha hukumnya wajib, namun dari segi waktu sifatnya muwassa’ (fleksibel) hingga Ramadan berikut.
Sementara puasa Syawal sifatnya mudhayyaq (terbatas) di bulan Syawal saja. Bagi mereka yang khawatir pada dirinya ada halangan syar’i seperti musafir, haid, sakit, atau bahkan pekerjaan berat, sementara ia tidak mau menggabungkannya, maka boleh mendahulukan puasa Syawal daripada puasa Qadha.
3. Boleh menggabungkan niat dua puasa yang nilai hukumnya berbeda yakni wajib dan sunah. Jadi puasa Syawal diikutkan dalam niat puasa Qadha. Artinya puasa qadha dilakukan di bulan Syawal dengan mengharap pahala bulan Syawal sebagaimana yang tersebut dalam Hadis tentang keutamaan Bulan Syawal. Pendapat ini bagi mereka yang memang biasanya berpuasa amat sulit dilakukan karena berbagai faktor.
Demikian tiga cara melaksanakan puasa Syawal dan qadha Ramadan yang bisa dipilih salah satu. Wallohu a’lam. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Puasa Syawal dan Qadha Ramadan Digabung, Bolehkah?
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |