TIMES JATENG, TEGAL – Di antara ribuan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diserahkan Pemerintah Kabupaten Tegal (Pemkab Tegal), ada empat sosok yang mendapat hadiah yang jauh lebih personal.
Rabu, 3 Desember 2025, bertepatan Hari Disabilitas Internasional, Dede, Andi, Arif, dan Ali menerima Surat Keputusan (SK) PPPK paruh waktu Dinas Sosial Kabupaten Tegal. Bagi mereka, dokumen itu bukan sekadar formalitas birokrasi, melainkan pengakuan atas hak dan potensi selama ini sering terabaikan.
“Ini hari yang sangat spesial. Kami merasa dihargai dan diakui,” ujar Dede Atmo Pernoto asal Kecamatan Tarub salah satu dari ribuan penerima Surat Keputusan (SK) P3K dengan mata berbinar.
Baginya, kebahagiaan itu terasa lebih dalam karena bertepatan peringatan Hari Disabilitas Internasional, yang selalu menjadi momen refleksi tentang hak, kesejahteraan dan partisipasi penyandang disabilitas.
Keempatnya telah mengabdi di masyarakat selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka bukan wajah baru dalam dunia sosial atau pelayanan publik.
Namun, kesempatan untuk menjadi bagian dari birokrasi pemerintahan secara resmi baru datang sekarang, melalui SK PPPK paruh waktu ini.
Ironisnya, dari ribuan formasi yang tersedia sekitar 3.900 dan hanya empat (4) orang penyandang disabilitas yang benar-benar merasakan kesempatan tersebut.
Momen penyerahan SK P3K Paruh Waktu ini bukan hanya soal angka atau statistik, melainkan kisah nyata tentang pengakuan dan inklusi bagi dirinya dan penyamdang Disabilitas lainnya
Dede menceritakan bahwa ia selama 10 tahun mengabdi ini, banyak penyandang disabilitas yang memiliki potensi, tetapi sering kali tidak memiliki akses atau kesempatan yang sama.
“Kami berharap ini menjadi awal, bukan akhir. Semoga lebih banyak penyandang disabilitas bisa merasakan kesempatan yang sama, hingga bisa menjadi PNS atau ASN penuh,” tambahnya.
Kebahagiaan mereka juga memancarkan pesan penting bagi masyarakat dan juga pemerintah. Dalam keramaian ribuan pegawai yang menerima SK, sorotan media tertuju pada empat individu ini karena cerita mereka menyentuh.
Empat ‘kado terindah’ di tengah euforia penyerahan SK P3K Paruh Waktu, SK P3K tersebut itu bukan hanya dokumen resmi, tetapi simbol pengakuan atas kemampuan dan aspirasi mereka untuk hidup lebih layak dan berkontribusi pada masyarakat.
Hari Disabilitas Internasional sendiri bukan sekadar peringatan simbolis. Momentum ini menjadi pengingat bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki hak untuk tetap berpartisipasi aktif dalam kehidupan publik.
Dari mulai pendidikan, pekerjaan, hingga menyentuh kebijakan publik, penyandang disabilitas membutuhkan kesempatan yang setara agar potensi mereka bisa diwujudkan.
Bagi Dede, Andi, Arif, dan Ali, SK P3K ini juga membuka jalan untuk pengalaman kerja yang lebih layak dan stabil. Meski paruh waktu, posisi ini memberi mereka kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang birokrasi pemerintahan menambah pengalaman profesional dan meningkatkan kesejahteraan hidup.
Keempat penyandang Disabilitas tersebut berharap pengalaman ini menjadi titik awal bagi penyandang disabilitas lain di wilayah Kabupaten Tegal untuk meraih peluang serupa.
Di balik angka ribuan formasi P3K Paruh Waktu tersimpan harapan dan aspirasi manusia yang tak terlihat. Kebahagiaan dari empat individu ini membuktikan bahwa tindakan nyata lebih penting daripada sekadar statistik.
Pemberian SK P3K Paruh Waktu tersebut mengingatkan bahwa inklusi bukan hanya slogan, tetapi tujuan nyata yang bisa diwujudkan melalui kesempatan yang adil dan merata.
Hari itu, di Lapangan Pemkab Tegal, tidak hanya ada penyerahan SK. Tapi ada juga momen refleksi bagi masyarakat: bahwa setiap individu memiliki potensi, setiap hak patut diakui, dan setiap kesempatan bisa menjadi pengubah hidup.
Bagi Dede, Andi, Arif, dan Ali, SK P3K paruh waktu yang diterima bukan hanya sekadar dokumen, melainkan kado terindah, simbol awal perjalanan menuju inklusi sejati dan kehidupan yang lebih bermakna. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Empat Penyandang Disabilitas di Balik Euforia Ribuan Penerima SK PPPK Pemkab Tegal
| Pewarta | : Cahyo Nugroho |
| Editor | : Ronny Wicaksono |