TIMES JATENG, PASURUAN – Kebun Raya Purwodadi mencatat sejarah dengan mekarnya bunga Bangkai (Amorphophallus titanum) untuk pertama kali sejak kebun raya yang berada di Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur ini berdiri 83 tahun silam.
Bunga raksasa dengan berat umbi 8 kilogram ini diberi nama “Broto” oleh pihak kebun Raya Purwodadi.
Peristiwa ini tidak hanya menarik perhatian para peneliti, tetapi juga menjadi momen edukasi bagi para siswa SMP 17 Agustus 1945, Surabaya yang diundang untuk mempelajari bunga langka ini dan menjelajahi seluruh area kebun raya.
Kebun Raya Purwodadi yang memiliki luas 85 hektar dan menyimpan lebih dari 11 ribu spesimen tanaman, merupakan salah satu destinasi wisata edukasi terpopuler di Jawa Timur.
Tempat ini dibuka setiap hari pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB, dengan harga tiket masuk sebesar Rp25.000. Dengan koleksi yang terus bertambah, kebun ini juga memiliki berbagai taman tematik, seperti Taman Meksiko, Taman Akuatik, Taman Bougenville, Taman Obat, dan Taman Buah Lokal. Koleksi spesial lainnya mencakup pohon palem, pohon paku, bambu, polong-polongan, pisang, dan mangga.
Bunga Bangkai yang mekar sejak Minggu (13/10/2024) menjadi salah satu koleksi langka Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur. (FOTO: Rizka mega fadiame/TIMES Indonesia)
Pengunjung juga dapat menikmati fasilitas lengkap seperti masjid, toilet, dan berbagai rental tematik. Pengunjung dapat menyewa golf car seharga Rp200.000 per jam, sepeda dengan harga Rp30.000-55.000 per jam, serta shuttle bus dan kendaraan listrik.
Bagi yang ingin mengadakan acara, kebun raya juga menyediakan area hijau yang cocok untuk gathering, olahraga, atau outbound, seperti Taman Buah Lokal dengan harga mulai Rp750.000 untuk 8 jam, serta area lain seperti Lawn Sengon, Lawn Majapahit, dan Lawn Trembesi dengan harga mulai 1.500.000 per 8 jam.
Selain fasilitas yang sudah tersedia, Kebun Raya Purwodadi juga menawarkan camping ground yang dapat digunakan oleh grup dengan jumlah besar.
Area ini cocok untuk kegiatan luar ruangan seperti kemah, gathering, atau acara komunitas, memberikan pengalaman unik di tengah keindahan alam yang asri.
Kebun Raya Purwodadi menawarkan program edukasi yang bervariasi, mulai dari kelas untuk masyarakat umum hingga pelajar PAUD hingga mahasiswa.
Kelas-kelas ini meliputi kegiatan seperti kelas aquascape, kelas terrarium, hingga kelas anggrek. Sementara itu, untuk pelajar terdapat pilihan kelas tanaman obat, tour kebun raya, kelas propagasi vegetatif, dan kelas kompos.
Keunikan dari Kebun Raya Purwodadi adalah pemandangan yang berbeda saat musim kemarau. Jika kebanyakan kebun raya didominasi warna hijau, Kebun Raya Purwodadi justru berubah menjadi warna cokelat karena terletak di dataran rendah yang kering.
Meskipun demikian, kebun ini tetap menjadi habitat berbagai spesies tanaman yang beradaptasi dengan kondisi kering, menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Kebun Raya Purwodadi dikelola oleh Mitra Natura Raya, pihak yang juga mengelola Kebun Raya Bogor, Bali, dan Cibodas.
Galendra Jaya, General Manager Kebun Raya Purwodadi mengatakan, kebun raya menjadi tempat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi tumbuhan langka dan meningkatkan minat terhadap studi botanika.
"Kami berharap inisiatif ini dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati, menjadikan Kebun Raya Purwodadi ini sebagai pusat edukasi yang inspiratif," ucapnya.
Dengan perpaduan antara konservasi, pendidikan, dan rekreasi, Kebun Raya Purwodadi terus berkomitmen untuk menjadi destinasi wisata alam dan pusat studi botani yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kebun Raya Purwodadi: Tempat Rekreasi, Edukasi, dan Konservasi Tumbuhan Langka
Pewarta | : Rizka Mega Fadia (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |