TIMES JATENG, BANDUNG – Untuk mewujudkan kesetaraan gender dan melawan kekerasan terhadap perempuan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Jawa Barat telah mengambil langkah sangat positif melalui webinar 'Pemberdayaan Perempuan Menumbuhkan Kekuatan untuk Perubahan Sosial'.

Kegiatan ini berhasil menarik lebih dari 200 peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk perwakilan kampus-kampus yang berafiliasi dengan NU. Ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam menyuarakan isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, terutama di kalangan mahasiswa dan generasi muda. 

Webinar yang dimoderatori oleh Nabila Syalsabila menghadirkan pembicara luar biasa, seperti Ketua IPPNU Jawa Barat, Renita, dan Ketua PKC KOPRI Jawa Barat, Winda Nurmaulida, yang memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya pemberdayaan perempuan dan upaya untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan dalam masyarakat. 

Dalam hal ini, Ketua BEM PTNU Jawa Barat, Abdul Rohman, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan intelektual muda, khususnya perempuan dan mahasiswa NU, mengenai hak-hak perempuan yang masih sering diabaikan. 

"Salah satu isu penting yang diangkat dalam webinar ini adalah meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan setiap tahunnya," katanya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Minggu (29/12/2024).

Lebih lanjut ia mengingatkan hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pihak yang tidak peduli dengan kebutuhan dan hak dasar perempuan. Oleh karena itu, penting bagi semua untuk menciptakan ruang aman di mana perempuan bisa mengekspresikan diri, bekerja, dan berperan aktif dalam pembangunan sosial. 

Menurutnya kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen BEM PTNU Jawa Barat untuk terus berupaya memantau isu kekerasan terhadap perempuan dan memperjuangkan kesetaraan gender di berbagai sektor kehidupan. 

"Untuk itu bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, perlu terus bekerja sama guna menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi perempuan," tuturnya.

Selain itu, Ketua IPPNU Jawa Barat, Renita, juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran publik tentang peran perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 

"Pemberdayaan perempuan menurut saya menjadi kunci agar perempuan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat, dan hal ini harus didukung oleh semua lapisan masyarakat," ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Ketua PKC KOPRI Jawa Barat, Winda Nurmaulida, menambahkan bahwa pemberdayaan perempuan adalah proses menuju kemandirian dan kesadaran akan peran penting perempuan, meskipun dalam perjalanan tersebut kerap menghadapi tantangan besar, seperti budaya patriarki dan kurangnya dukungan dari masyarakat. 

"Melalui webinar ini, kita semua sepakat bahwa diskusi tentang kesetaraan gender harus berkaitan erat dengan hak dan kesempatan yang setara antara laki-laki dan perempuan," tegasnya.

"Sebagai intelektual, kita harus menyadari betapa pentingnya peran perempuan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial, untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender," ungkapnya. (*)