TIMES JATENG, JAKARTA – Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, mengaku memahami reaksi suporter Santiago Bernabéu yang meluapkan kekecewaan dengan siulan usai kekalahan 1-2 dari Manchester City pada leg Liga Champions, Rabu atau Kamis (11/12/2205) dini hari. Meski demikian, Alonso menegaskan tidak melihat ada hal fundamental yang patut disalahkan dari penampilan timnya.
Madrid sebenarnya sempat unggul lebih dulu lewat gol Rodrygo di babak pertama. Gol tersebut mengakhiri paceklik gol sang penyerang Brasil setelah 32 laga. Namun, Manchester City mampu membalikkan keadaan melalui gol Nico O’Reilly dan penalti Erling Haaland.
Kekalahan ini datang di tengah situasi sulit yang dihadapi Alonso. Real Madrid memasuki laga dengan tekanan besar setelah kalah 0-2 di kandang dari Celta Vigo pada pertandingan LaLiga sebelumnya.
Hasil tersebut membuat Madrid hanya meraih satu kemenangan dari lima laga terakhir di liga domestik, bahkan manajemen klub dikabarkan sempat menggelar pertemuan untuk membahas masa depan sang pelatih.
“Ketika tidak menang di kandang, siulan itu bisa terjadi,” kata Alonso dalam konferensi pers seusai laga. “Kami justru merasakan energi dari suporter saat tim membutuhkannya. Jika di akhir pertandingan ada reaksi seperti itu, kami memahaminya. Tuntutan di klub ini memang sangat tinggi.”
Madrid sejatinya memulai musim dengan impresif, memenangkan 11 dari 12 laga awal LaLiga. Namun, kekalahan dari Liverpool di Liga Champions bulan lalu menjadi titik awal penurunan performa. Setelah itu, Madrid hanya mampu bermain imbang melawan Rayo Vallecano, Elche, dan Girona, sebelum kembali menelan kekalahan dari Celta Vigo.
Gaya kepelatihan Alonso kini ikut disorot, terlebih di tengah krisis cedera yang melanda tim. Dalam laga melawan City, Madrid kehilangan delapan pemain utama, termasuk Kylian Mbappe yang belum pulih dari cedera.
“Tim terus berjuang sampai akhir. Dengan semua masalah cedera yang kami alami, para pemain sudah memberikan segalanya,” ujar Alonso. “Hari ini, saya tidak punya alasan untuk mengkritik mereka.”
Ia juga mengakui hasil Madrid sepanjang November dan Desember belum sesuai harapan, namun meminta tim tetap percaya diri. “Kami melakukan evaluasi diri, tapi kami harus terus bekerja dan yakin fase ini akan berlalu,” katanya.
Dukungan untuk Alonso juga datang dari ruang ganti. Gelandang Jude Bellingham menegaskan seluruh pemain tetap solid di belakang sang pelatih.
“Pelatih sangat luar biasa,” ujar Bellingham. “Saya punya hubungan yang sangat baik dengannya, dan begitu juga dengan banyak pemain lain. Tidak ada yang menyerah, tidak ada yang merasa musim sudah berakhir.”
Penjaga gawang Thibaut Courtois menepis anggapan bahwa laga melawan Manchester City menjadi semacam ujian bagi Alonso. Menurutnya, fokus tim adalah meraih kemenangan demi memperbaiki posisi Madrid di kompetisi domestik dan Eropa.
“Kami ingin menang karena sadar situasinya tidak mudah,” ujar Courtois. “Kami kehilangan terlalu banyak poin di LaLiga, dan di Liga Champions kami tidak boleh terpeleset. Tapi laga ini menunjukkan kami tetap mendukung pelatih.”
Dalam kesempatan tersebut, Alonso juga memuji Rodrygo yang tampil menentukan, serta belum bisa memastikan ketersediaan Mbappé untuk laga akhir pekan melawan Alavés.
“Kami masih belum tahu apakah dia bisa bermain hari Minggu,” ujar Alonso. “Hari ini jelas dia belum siap tampil.” (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Xabi Alonso Dalam Tekanan, Pemain Tetap Memberikan Dukungan
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |