https://jateng.times.co.id/
Berita

Mawahib Tak Permasalahkan Program yang Diusung Pesaing di Pilkada Kudus, Apa Saja?

Sabtu, 07 September 2024 - 19:26
Mawahib Tak Permasalahkan Program yang Diusung Pesaing di Pilkada Kudus, Apa Saja? Mawahib saat hadir dalam silaturahmi dan sosialisasi program kerja dengan guru swasta di Auditoriun Poliklinik Rukun Abdi Luhur, Kecamatan Kaliwungu. (FOTO: Ihza Fajar Azhari/TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, KUDUS – Menjelang kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 yang akan digelar beberapa waktu mendatang, salah satu pasangan calon (paslon) Wakil Bupati Kudus, Mawahib mengaku tak mempersoalkan gebrakan yang diusung pesaingnya Sam'ani-Bellinda dalam Pilkada Kabupaten Kudus (Pilkada Kudus).

Pilkada Kabupaten Kudus tahun 2024 kali ini menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk dapat benar-benar memilih siapa pemimpin yang mampu membawa perubahan secara signifikan.

silaturahmi-dan-sosialisasi-program-kerja-dengan-guru-swasta-2.jpg

Dari berbagai program yang diusung oleh kedua calon ini, banyak kemiripan mengenai pembangunan maupun program apa saja yang akan dilakukan apabila salah satu dari mereka menjadi Bupati Kudus kelak.

Pasangan Santri, Sam'ani - Belinda memiliki visi misi yang kuat untuk menjadikan Kudus sebagai kabupaten yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing.

Sedangkan bagi pasangan KIM, Koalisi Indonesia Maju, Hartopo - Mawahib mengusung tagline Untuk Kudus Maju Berkah.

silaturahmi-dan-sosialisasi-program-kerja-dengan-guru-swasta-3.jpgRatusan peserta dari pengasuh pondok pesantren, Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al-Qur’an, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, tenaga pendidik pondok pesantren hadir dalam sosialisasi program Hartopo-Mawahib. (FOTO: Ihza Fajar Azhari/TIMES Indonesia)

Hartopo dengan latarnya yang menjadi Bupati Kudus pada periode sebelumnya, bersama Mawahib dengan latar sebelumnya menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, mereka mengaku siap melanjutkan program yang selama ini telah dibangun.

Cawabup Mawahib mengaku bahwa dirinya tak masalah dengan berbagai program yang diusung oleh pasangan lainnya, menurutnya, seluruh Paslon berhak mengajukan program sesuai visi misi mereka masing-masing.

"Sebelah ini juga monggo (silahkan) mau mengajukan program apa. Mereka juga memiliki program baik kok,  ini semua terbaik, semuanya terbaik untuk Kudus dan tentunya saling menggarap isu-isu kearifan lokal yang terjadi di Kabupaten Kudus," ujar Mawahib saat sosialisasi Program Kerja Hartopo dan Mawahib di kampus Poltekun Kudus, Sabtu (7/9/2024).

Mawahib menegaskan, meskipun kedua calon yang akan maju pada Pilkada ini memiliki visi misi untuk membangun Kudus yang lebih baik, namun Ia menegaskan bahwa yang dilakukan ialah melanjutkan perjuangan.

"Cuma yang berbeda kami ini melanjutkan, nah sehingga program lain dapat tercapai, tentunya kami saling berkompetisi yang baik, ini semuanya kader terbaik Kudus, dan berbuat yang terbaik untuk semua aspek," jelasnya.

Pihaknya mengaku akan terus mendukung dan melanjutkan program yang dijalani oleh Hartopo, menurutnya berbagai program yang telah ada tersebut dinilainya baik namun sempat terkendala dan terhalang oleh Covid 19.

"Saya didawuhi (diberi tahu) pak yai untuk membantu pak Hartopo yang salah satunya menyelesaikan domain kesra. Pak Hartopo ingin melanjutkan karena kemarin sempat terhalang oleh Corona," sebut Mawahib.

"Ini sangat luar biasa, beliau bisa dan sukses memutus rantai covid pada waktu itu serta menjadi salah satu inspirator penyelamatan Covid di Indonesia," lanjutnya.

Pasangan Hartopo Mawahib berencana kembali meneruskan komitmennnya untuk menaikkan Honor Kesejahteraan Guru Swasta (HKGS) menjadi Rp1 juta sebulan. Program ini juga akan menyasar tenaga pendidik pondok pesantren.

"Rp1 juta nanti akan kami perjuangkan untuk seterusnya, Rp1 juta akan diberikan per bulan, karena beliau ingin melaksanakan dan melanjutkan pengabdian salah satunya melalui HKGS," katanya.

Selain itu, mereka juga berencana membangun Rumah Sakit tipe C di lereng Gunung Muria tepatnya di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, untuk pemerataan kebutuhan kesehatan masyarakat termasuk optimalisasi puskesmas yang terbantu.

"Karena kapasitas RS yang ada di Kudus terbatas, ini sangat rasional dan menjadi salah satu tantangan kita agar melayani yang tercepat dan terbaik untuk memutus mata rantai antrian, sehingga ini akan menambah banyak tenaga kesehatan dan juga mengurangi pengangguran," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, seratusan peserta turut hadir salah satunya dari beberapa pengasuh pondok pesantren, Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al-Qur’an (Badko TPQ), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama’ (Pergunu), tenaga pendidik di Pondok Pesantren.

Selain itu juga hadir Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI), Forum Peduli Pendidikan Madrasah Swasta (FPPMS), Forum Komunikasi Wiyata Bhakti (FKWB), dan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah. (*)

Pewarta : Ihza Fajar Azhari
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.