https://jateng.times.co.id/
Berita

Usaha Pengusaha Herry Siswanto Menekankan Borobudur Ada di Magelang, Bukan Jogja

Selasa, 28 Januari 2025 - 15:25
Usaha Pengusaha Herry Siswanto Menekankan Borobudur Ada di Magelang, Bukan Jogja Herry Siswanto, pengusaha konveksi kaos Borobudur, bersama para pekerjanya saat masih memproduksi koas Borobudur Magelang. (Foto: Dok. Herry for TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, MAGELANG – Keberadaan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, ternyata tidak diketahui oleh semua orang. Masih banyak anggapan jika Candi Borobudur, berada di Jogjakarta.

Belakangan ini kembali ramai dibicarakan warga net, perihal keberadaan Candi Borobudur yang seolah tidak berlokasi di Magelang. Hal itu terdukung oleh banyaknya cenderamata, kaos yang bertuliskan Borobudur Jogjakarta atau Yogyakarta.

Herry-Siswanto.jpgHerry Siswanto, saat menghitung kebutuhan kaos yang akan ia produksi bersama para pekerjanya. (FOTO: Dok. Herry for TIMES Indonesia)

Susi, salah seorang pedangang cenderamata di Pasar Seni Borobudur, mengakui jika belakangan ini viral tentang kaos bergambar Candi Borobudur yang bertuliskan Borobudur Yogyakarta atau Jogjakarta.

Pedagang asal Gunden, Borobudur itupun tak menampik bila banyak pembeli cinderamata, khususnya kaos, yang tidak mengetahui jika Candi Borobudur ternyata berada di Magelang.

"Iya betul, banyak pembeli yang bertanya kepada saya, sebenernya Candi Borobudur di Magelang apa di Jogjakarta sih mbak?" ucap Susi menirukan para pembeli, Selasa (28/1/2025). 

Susi menambahkan, jika kebingungan para wisatawan tentang keberadaan Candi Borobudur ini, seolah dipertegas dengan tulisan yang ada di kaos dan cinderamata lainnya yang bertuliskan, Borobudur Jogjakarta.

Sementara itu, Herry Siswanto salah satu pengusaha kaos wisata Candi Borobudur, menjelaskan jika ia pernah memproduksi kaos Borobudur yang bertuliskan, Borobudur Magelang.

"Tahun 2008 sampai 2009 saya pernah memproduksi kaos dengan tulisan Borobudur Magelang, bahkan labelnyapun saya beri nama, Bolang atau Borobudur Magelang," terang Herry.

Sayangnya, apa yang dilakukan Herry belum berhasil, saat itu ia terkendala dengan jumlah produksi kaosnya, karena keterbatasan relasi dan pengadaan kain.

Pada 2010, ia mencoba untuk mengembangkan relasinya. Herry bekerjasama dengan salah seorang pengusaha konveksi asal Semarang. Namun usahanya juga belum berhasil, sekarang ia terkendala spesifikasi kain dan sablonnya.

Usahanya untuk mengubah anggapan bahwa Borobudur ada di Magelang, belum berakhir. Di tahun 2011 ia berhasil memproduksi kaos, seperti yang diharapkan, yaitu kaos yang bertuliskan, Borobudur Magelang.

Pada 2012 hingga 2018, kaos produksinya mulai diterima di pasar dan dikenal. Ia beserta para pekerjanya mampu memproduksi 150 sampai 200 ribu potong kaos untuk setiap 6 bulannya. Bahkan 2018, ia mampu memenuhi tuntutan pasar sebanyak 2 juta kaos untuk setiap 4 bulannya.

"Hitungan itu, menyesuaikan dengan hari libur, yang awalnya per semester, kemudian per 4 bulan," ucap Herry.

Sayang, usaha konveksi milik Herry tak lepas dari pandemi Covid-19. Usahanya gulung tikar karena sepinya wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur. Ia terpaksa memberhentikan para pekerjanya dan beralih profesi, meski peralatan konveksinya masih lengkap.

"Terpaksa ganti profesi, karena saat Covid samasekali tidak ada pengunjung yang datang," ucap Herry. (*)

Pewarta : Hermanto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.