https://jateng.times.co.id/
Berita

Gusdurian Wonosobo Gelar Doa Bersama Lintas Iman: Hidupkan Kembali Nilai Toleransi dan Persatuan

Sabtu, 06 September 2025 - 22:46
Gusdurian Wonosobo Gelar Doa Bersama Lintas Iman: Hidupkan Kembali Nilai Toleransi dan Persatuan Foto bersama setelah kegiatan sarasehan dan doa bersama Gusdurian Wonosobo beserta komunitas umat lintas iman di Taman Selomanik, Wonosobo pada Sabtu, (6/9/2025). (FOTO: Panitia for TIMESIndonesia).

TIMES JATENG, WONOSOBO – Di tengah situasi politik, ekonomi, dan sosial nasional yang bergejolak, Gusdurian Wonosobo bersama jaringan lintas iman menggelar doa bersama bertajuk “Menghidupkan Kembali Nilai Utama Gus Dur untuk Indonesia” di Taman Selomanik, Wonosobo, Sabtu (6/9/2025) malam.

Acara yang berlangsung khidmat itu diawali dengan sarasehan menghadirkan dua narasumber, yaitu Idham Cholid, aktivis reformasi 1998 sekaligus sahabat Gus Dur, serta Ibnu Khotob, tokoh Wonosobo sekaligus mantan anggota DPRD.

Koordinator Gusdurian Wonosobo, Nayunda Bella Mahardiani, menegaskan kegiatan ini digelar untuk memperkuat kesadaran masyarakat dalam berbangsa.

“Nilai utama Gus Dur tidak boleh berhenti sebagai cerita masa lalu, melainkan harus menjadi energi moral untuk menghadapi tantangan hari ini,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, Idham Cholid menekankan bahwa kunci menjaga bangsa di tengah provokasi dan intoleransi adalah toleransi itu sendiri.

“Persatuan umat beragama akan mampu mengendalikan keadaan sesulit apapun, toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tapi juga merawatnya agar menjadi kekuatan bangsa,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa demokrasi di Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, pelemahan institusi, regresi kebebasan sipil, dan politik yang kerap mengabaikan suara rakyat kecil.

“Demokrasi bukan hanya soal prosedur, tapi keberanian berpihak pada yang tertindas dengan mengedepankan transformasi,” tambah Idham Cholid, yang merupakan senior penggerak Gusdurian Wonosobo.

Sementara itu, Ibnu Khotob menilai Wonosobo dapat menjadi laboratorium sosial untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur dengan memadukan tradisi lokal, spiritualitas, dan nilai demokrasi.

“Wonosobo tidak sekadar mengenang Gus Dur, tetapi meneruskan perjuangannya, membumikan demokrasi dengan wajah kerakyatan,” ungkapnya.

Selain refleksi nilai, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai ruang pertemuan lintas iman yang berangkat dari semangat kesetaraan.

Duduk bersama dalam suasana sederhana, para peserta saling menyapa tanpa sekat, menunjukkan bahwa toleransi tidak hanya berhenti pada wacana, melainkan diwujudkan dalam kebersamaan sehari-hari.

Momen ini sekaligus menjadi pesan moral bahwa di tengah maraknya narasi provokatif yang berpotensi memecah belah, masyarakat masih memiliki cara untuk melawan dengan praktik nyata toleransi.

Dari Wonosobo, suara kebersamaan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memperkuat persatuan bangsa.

Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama tokoh lintas agama: dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, hingga penghayat kepercayaan.

Para tokoh juga mencium bendera Merah Putih sebagai simbol penghormatan, toleransi, dan harmoni, sebagaimana teladan yang diwariskan Gus Dur. (*)

Pewarta : Mutakim
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.