TIMES JATENG, BANJARNEGARA – H Edi Purwanto atau biasa disebut Edi Kadul, Wakil Ketua DPRD Banjarnegara memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Edi Purwanto diperiksa penyidik KPK di Kantor Satuan Reskrim Polres Banyumas, Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 11.00 - 14.00 WIB.

Edi dipanggil KPK terkait penjualan tanah seluas 18.400 meter persegi miliknya di Desa Kalipelus Kecamatan Purwanegara untuk AMP (Asphalt Mixing Plant).

"Saya kemarin mendapat surat panggilan dari KPK, yang intinya terkait jual beli tanah miliknya seluas 18.400M2 di Desa Kalipelus Kecamatan Purwanegara, kepada Budhi Sarwono," katanya.

Terkait hal ini, Edi menyampaikan bahwa jual beli tanah itu dilakukan pada tanggal 15 Juni 2016 sebelum Budhi Sarwono menjadi Bupati Banjarnegara.

"Pembayar waktu itu tunai sebesar Rp3,7 milyar. Namun proses balik nama atas kepemilikan tanah, baru dilakukan pada tahun 2019.

Edi Purwanto juga menyampaikan bahwa proses peralihan tanah sawah beralih fungsi menjadi lahan kering butuh waktu cukup lama.

"Ya intinya, pemanggilan KPK, hanya terkait jual beli tanah tersebut. Dan saya sudah sampaikan semua kronologisnya," imbuh Edi Purwanto.

Seperti diketahui, disamping memanggil Edi Purwanto, Wakil Ketua DPRD Banjarnegara sebagai saksi untuk tersangka Bupati Banjarnegara nonaktif, Budhi Sarwono, KPK juga memanggil sejumlah saksi lain yakni, Tatag Rochyadi (PNS), Heron Kristanto (Mantan PNS), Nursidi Budiono (Direktur CV Karya Bhakti), Waluyo Edi Sujarwo (Direktur CV Tuk Sewu), dan Zaenal Arifin ( Direktur PT Anugerah Setya Buana). (*)