https://jateng.times.co.id/
Berita

Napak Tilas Kera Raksasa Hutan Semedo Tegal, Mendorong Penelusuran Sejarah dan Budaya Lokal

Kamis, 19 September 2024 - 11:11
Napak Tilas Kera Raksasa Hutan Semedo Tegal, Mendorong Penelusuran Sejarah dan Budaya Lokal Museum Semedo di Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tempat penyimpanan fosil kera raksasa yang ditemukan di hutan Semedo. (FOTO: Cahyo Nugroho/TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, TEGAL – Di bulan September 2024, meskipun cuaca panas dan kondisi jalan menuju Museum Semedo masih kurang baik, semangat kami tetap tinggi untuk mengunjungi lokasi bersejarah di sudut Kabupaten Tegal dan berbatasan dengan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Museum Semedo, yang terletak di Desa Semedo, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, menjadi tempat penyimpanan fosil purba, termasuk fosil Kera Raksasa (Gigantopithecus

Potongan-fosil-kera-raksasa.jpgPotongan fosil kera raksasa yang menjadi koleksi Museum Semedo, Tegal. (FOTO: Cahyo Nugroho/TIMES Indonesia)

Museum Semedo dibangun di atas tanah seluas 10.582 meter persegi dengan desain yang megah layak museum kelas internasional yang ada di Kabupaten Tegal Jawa Tengah dan Semedo merupakan salah satu wilayah di Jateng pada tahun 2014  ditemukannya Fosil Gigantopithecus atau Kera Raksasa.

Meskipun akses jalan dari pusat kota Tegal tidak ideal, berbagai komunitas budaya dan DKKT berupaya meningkatkan popularitas museum ini lebih mendunia.

Dan pada Rabu 18 September 2024, Dewan Kebudayaan Kabupaten Tegal  menggelar Napak Tilas de mengandeng berbagai pihak sekaligus mengenang sejarah berdirinya Museum Semedo dan penemuan fosil-fosil tersebut.

Diorama-kehidupan-manusia-pra-sejarah.jpgDiorama kehidupan manusia pra sejarah di Museum Semedo, Tegal. (FOTO: Cahyo Nugroho/TIMES Indonesia)

Muhamad Destrianto, Humas Museum Semedo, menjelaskan bahwa sebagian besar fosil yang ada berasal dari penemuan warga lokal. 

Dr Sofwan Noerwidi dari Lembaga Riset Arkeologi Nasional saat dialog budaya menjelaskan, bahwa fosil-fosil tersebut memberikan wawasan tentang kehidupan di masa lalu. 

"Fosil Gigantopithecus blacki, ditemukan di desa ini, adalah kera terbesar yang pernah ada, dengan tinggi sekitar 3 meter dan berat 200-300 kg." terang Dr Sofwan.

Menurutnya, Museum Semedo berperan penting dalam edukasi generasi muda dan pelestarian budaya di Kabupaten Tegal. Apalagi dengan adanya penemuan fosil Gigantopithecus.

"Fosil merupakan sisa atau jejak makhluk hidup dari masa lalu dan Fosil tersebut dapat memberikan informasi tentang bagaimana kondisi kehidupan di masa lalu meski telah terawetkan" terang Dr. Sofwan.

Muhamad Destrianto, Humas Museum Semedo, menambahkan, Museum Semedo merupakan wilayah penemuan Fosil Gigantopithecus.

"Fosil Gigantopithecus blacki ditemukan di hutan Desa Semedo Kabupaten Tegal Jawa Tengah sekitar tahun 2014 merupakan kera terbesar yang pernah hidup di Bumi," ujar Destrianto.

Gigantopithecus memiliki penampilan yang mirip gorila dan banyak orang berspekulasi bahwa kera ini bisa merupakan identitas makhluk mitos seperti yeti atau bigfoot dan diperkirakan punah sekitar 295 ribu hingga 215 ribu tahun lalu.

Sebagai informasi, Museum Semedo di Desa Semedo Kabupaten Tegal didirikan dengan untuk menyimpan dan memamerkan fosil purba, termasuk Gigantopithecus yang  merupakan salah satu kera terbesar yang pernah ada. 

Fosil Gigantopithecus menjadi bukti bahwa penting mengenai kehidupan di masa lalu. Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga sebagai pusat penelitian dan edukasi tentang arkeologi dan paleontologi.

Bahkan dengan adanya Museum Semedo akan memiliki dampak edukatif  Masyarakat maupun generasi muda untuk lebih dalam mengenal sejarah di Kabupaten Tegal Jawa Tengah.

Museum Semedo berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang sejarah dan kekayaan budaya lokal akan kegiatan.

Karena itu, kegiatan Napak Tilas bersama DKKT dengan Kemendikbud menunjukkan upaya kolaboratif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pelestarian fosil dan sejarah.

Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar langsung dari para ahli, serta menginspirasi mereka untuk lebih aktif dalam penggiatan budaya dan menjadikan museum sebagai juga pusat pembelajaran yang mendorong rasa cinta terhadap sejarah dan budaya lokal. (*)

Pewarta : Cahyo Nugroho
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.