TIMES JATENG, JAKARTA – Ketua Bawaslu RI (Badan Pengawas Pemilu) Rahmat Bagja, menegaskan pentingnya evaluasi kinerja dalam menyusun Key Performance Indicator (KPI) untuk mendukung visi dan misi Bawaslu di masa mendatang.

Menurut Bagja, evaluasi ini dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu diperbaiki ke depan.

"Pada tahun 2024 dan seterusnya, kita bisa menegaskan visi dan misi Bawaslu serta menilai apakah visi dan misi sebelumnya telah tercapai atau belum," katanya saat membuka Rapat Koordinasi terkait Penyusunan Key Performance Indicator (KPI) Pengawas Pemilu di Sulawesi Utara, Kamis (13/6/2024).

Anggota Bawaslu, Herwyn JH Malonda, menambahkan bahwa catatan hasil dari proses Pemilu, terutama yang berasal dari Mahkamah Konstitusi (MK) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), akan membantu dalam menyusun rencana strategis (renstra) Bawaslu ke depan, termasuk merumuskan KPI yang baru. Menurutnya, penyusunan KPI juga dapat merujuk pada renstra sebelumnya.

"Jika kita melihat apa yang sedang kita lakukan saat ini, tampak berbeda dari penyusunan renstra 2020-2024. Misalnya, pola pengawasan yang menggunakan tanggung jawab dari divisi yang ditunjuk akan kita evaluasi dan sempurnakan untuk menyusun KPI yang lebih baik di masa depan," jelas Herwyn.

Sekretaris Jenderal Bawaslu, Ichsan Fuady, mengatakan bahwa Bawaslu saat ini sedang berusaha menyusun renstra yang nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan. "Apakah hasil ini nantinya akan memperbaiki tolak ukur yang kita miliki saat ini dan memperbaiki masa depan atau perlu ada penambahan," ujarnya.

Dengan diadakannya forum yang dihadiri oleh anggota dan Kepala Sekretariat Bawaslu dari seluruh Indonesia, Bagja berharap para peserta dapat bersikap lebih kritis namun tetap saling melengkapi agar esensi kelembagaan Bawaslu tetap terjaga. (*)