TIMES JATENG, BANJARNEGARA – Untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga miskin, Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana dan Wakil Bupati Wakhid Jumali melaunching Sekolah Rakyat Menengah Pertama atau SRMP 27 Banjarnegara di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) setempat, Jumat (15/8/2025).
Bersamaan dengan launching SRMP 27 Banjarnegara, bupati dan wakil bupati secara resmi membuka kegiatan pengenalan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi 75 siswa sekolah rakyat ini.
Tampak jajaran Forkompinda dan sejumlah kepala OPD dilingkungan Pemkab Banjarnegara juga hadir menyaksikan launching SRMP 27 Banjarnegara.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana dalam kesempatan ini menyampaikan, pemerintahan terus berupaya untuk mendorong kerjasama terpadu dan sinergis antar kementerian serta pemerintah daerah untuk mengatasi kemiskinan dan memutus rantai kemiskinan, dimana salah satunya adalah dengan pembangunan sekolah rakyat.
Sekolah Rakyat ini, kata Bupati Amalia bukan sekadar sebuah lembaga pendidikan formal, tetapi juga wadah untuk menimba ilmu, membentuk karakter, dan membangun masa depan yang lebih baik.
“Di sini, kita akan belajar bersama, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam meraih mimpi-mimpi dan cita-cita,” kata Bupati Amalia kepada para siswa.
Ia berharap semua siswa Sekolah Rakyat bisa memanfaatkan setiap momen di sekolah ini dengan sebaik-baiknya dan menjadikan sekolah tersebut sebagai rumah kedua, tempat tumbuh menjadi generasi muda yang cerdas untuk mewujudkan generasi emas pada Tahun 2045.
Bupati memberikan apresiasi kepada seluruh guru dan staf pengajar atas dedikasi dan komitmen yang telah diberikan. “Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menyenangkan, dan inspiratif bagi seluruh siswa,” lanjutnya.
Plt Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Banjarnegara Aditya Agus Satria menambahkan, Sekolah Rakyat di Kabupaten Banjarnegara dilaksanakan berdasarkan surat Sekretaris Jenderal Kemensos RI Nomor 1824 /1/DL.03 /2025 tanggal 30 Mei 2025 perihal Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Akademik 2025 /2026.
Kabupaten Banjarnegara kata dia telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi sekolah rakyat Tahap I B dari 37 lokasi sekolah rakyat yang ditetapkan dengan jumlah 3 rombongan belajar dengan jumlah siswa 75 anak.
“Kabupaten Banjarnegara ini merupakan 100 titik lokasi pertama Sekolah Rakyat yang ditetapkan tahun 2025,”ujarnya.
Aditya menambahkan, latar belakang dialokasikannya Sekolah Rakyat di Banjarnegara karena merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk miskin cukup tinggi serta komitmen Bupati yang sangat mendukung pelaksanaan sekolah rakyat di Kabupaten Banjarnegara.
“Pelaksanaan sekolah rakyat rintisan yang saat ini akan dimulai, menjadi syarat untuk mendapatkan program sekolah rakyat di tahun yang akan datang dengan jumlah siswa yang lebih banyak,” jelasnya .
Disampaikan juga, bahwa jumlah siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 75 anak sedangkan guru, kepala sekolah dan tenaga didiknya berjumlah 47 orang.
“Alhamdulillah tidak ada siswa yang mundur, hanya salah satu siswa karena kondisi kesehatan masih perlu perawatan sehingga saat ini dirumah lebih dahulu. Sebelumnya dia juga menjalani perawatan di RSU Dr Sardjito Yogyakarta," imbuh Aditya Agus Satria, Plt Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Banjarnegara. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: SRMP 27 Banjarnegara Dibuka, 75 Siswa Ikuti MPLS
Pewarta | : Muchlas Hamidi |
Editor | : Deasy Mayasari |