TIMES JATENG, BLORA – Lahan bekas kebakaran di Pasar Induk Cepu, Blora, akan dialihfungsikan secara optimal untuk menunjang aktivitas pasar. Rencana ini bertujuan mengatasi masalah kepadatan yang selama ini terjadi karena lahan parkir dan area bongkar muat masih menyatu di bagian depan pasar yang sempit.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Blora, Margo Yuwono, menjelaskan bahwa seluruh pedagang kini telah menempati bangunan baru, membuat lahan yang terbakar pada 26 September 2025 lalu sangat ideal jika digunakan sebagai area parkir.

“Seharusnya lahan itu jadi area parkir karena semua pedagang sudah masuk ke bangunan baru. Ini akan kita maksimalkan untuk parkir,” ujar Margo, rabu (3/9/2025).

Sejauh ini, area bongkar muat dan parkir menjadi satu, menciptakan ketidaknyamanan bagi pedagang dan pembeli. Menurut Margo, pasar yang ideal harus memiliki ruang bongkar muat yang terpisah dari lahan parkir.

“Lahan di depan pasar itu sangat sempit. Sangat tidak ideal,” tambahnya.

Selain penataan lahan parkir dan bongkar muat, Pasar Induk Cepu juga memiliki beberapa catatan lain untuk merealisasikan potensinya sebagai pusat transaksi bahan pokok grosir di wilayah timur Kabupaten Blora. 

Penataan tersebut mencakup pembangunan drainase yang memadai dan tembok pembatas pasar. Seluruh usulan penataan ini akan diajukan pada tahun anggaran 2026. Namun, fokus utama Dindagkop UKM adalah penataan lahan parkir dan area bongkar muat yang terpisah.

“Kita usulkan pengerjaan di tahun anggaran 2026, tapi untuk lahan parkir dari blok yang terbakar itu sudah mulai diratakan pada tahun ini,” ungkap Margo.

Dengan daya beli masyarakat di wilayah Cepu yang dinilai masih sangat baik, Pasar Induk Cepu berpotensi besar menjadi pusat grosir harian untuk beras, kebutuhan pokok, hingga sayuran. Margo optimis bahwa dengan penataan yang tepat, pasar ini akan menjadi lokasi ideal untuk transaksi skala besar. (*)