TIMES JATENG, PEKALONGAN – Jumlah korban tanah longsor di Petungkriyono, Pekalongan, bertambah menjadi 20 orang. Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, menyatakan bahwa hingga Rabu (22/1/2025) siang, tiga korban meninggal dunia lagi telah ditemukan akibat longsor di Pekalongan.
"Total korban sekarang mencapai 20 orang," ujarnya.
Yulian Akbar menjelaskan bahwa proses pencarian korban longsor masih mengandalkan alat manual. Hal ini disebabkan sulitnya mendatangkan alat berat karena akses menuju lokasi yang terdampak tertutup material longsor.
Menurut keterangan warga yang kehilangan anggota keluarga di Kecamatan Petungkriono, dilaporkan ada delapan orang yang masih hilang, sementara korban luka-luka mencapai 13 orang.
Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Pekalongan menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan untuk menangani dampak bencana secara maksimal.
TNI AL Tegal Terjunkan Pasukan
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal menerjunkan pasukan tanggap darurat. Komandan Lanal Tegal, Letkol Laut (P) Rizki Purnama Putra, menjelaskan bahwa pasukan yang diterjunkan telah dilengkapi dengan peralatan khusus untuk menghadapi kondisi darurat di medan sulit.
"Kami mengerahkan personel terlatih dengan dukungan alat berat ringan, tali pengaman, lampu penerangan darurat, serta tim medis untuk membantu para korban yang membutuhkan perawatan," ujar Letkol Rizki.
Tanah longsor tersebut terjadi pada Senin (20/01) lalu, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut. Bencana ini menyebabkan akses jalan utama terputus dan merusak beberapa rumah warga, sehingga memaksa sebagian penduduk untuk mengungsi.
Pasukan Lanal Tegal langsung bergabung dengan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, dan aparat setempat untuk melaksanakan evakuasi warga yang masih terjebak. Fokus utama mereka adalah menyelamatkan korban, membuka akses jalan yang tertutup material longsoran, dan mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi pengungsian.
“Prioritas kami adalah keselamatan masyarakat. Dengan kehadiran tim gabungan di lapangan, kami berharap proses evakuasi dapat berjalan lebih cepat dan kebutuhan para korban terpenuhi,” tambah Letkol Rizki.
Letkol Rizki juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan, terutama selama musim hujan. (*)
Pewarta | : Ragil Surono |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |