TIMES JATENG, WONOSOBO – Tim Asistensi Bupati Wonosobo menerima audiensi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Wonosobo di Kantor Bupati, Jumat (10/10/2025). Rombongan KPAI berjumlah enam orang dipimpin langsung oleh Ketua KPAI Wonosobo, Adekus Handoko.
Dalam pertemuan tersebut, KPAI menyampaikan sejumlah isu yang menjadi perhatian utama lembaganya, terutama terkait perlindungan anak di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. “Komitmen kami adalah memastikan adanya langkah konkret untuk melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan, baik di rumah, di sekolah, maupun dalam pergaulan sosial,” ujar Adekus.
Salah satu topik yang dibahas adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menjadi sorotan di beberapa daerah akibat kasus keracunan siswa. Menurut Adekus, hingga saat ini belum ditemukan kasus serupa di Wonosobo. “Alhamdulillah sejauh ini belum ada kejadian. Semoga tetap aman dan lancar. Namun, kita semua harus tetap waspada agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” harapnya.
Selain itu, KPAI juga menyoroti meningkatnya kasus bullying dan kekerasan di sekolah. Anggota KPAI, Uray Lukman, mengungkapkan bahwa baru-baru ini terjadi kasus tragis di salah satu SD di Kecamatan Kertek, di mana seorang siswa meninggal dunia akibat dugaan kekerasan. “Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami sudah turun ke lokasi, namun belum bisa memberikan keterangan detail,” jelasnya.
Menanggapi berbagai persoalan tersebut, Adekus menegaskan bahwa negara harus hadir memberikan perlindungan nyata bagi anak-anak. “Pemerintah tidak boleh tutup mata. Anak-anak adalah aset bangsa yang harus dijaga dan diselamatkan,” tegasnya.
Ketua Tim Asistensi Bupati, Idham Cholid, menyambut baik masukan dari KPAI dan memastikan akan menindaklanjuti hasil audiensi tersebut. “Kami akan mengagendakan pembahasan dengan DPRD dan dinas terkait agar regulasi yang melindungi anak bisa dirumuskan secara tepat,” ujarnya.
Idham menambahkan, perlindungan anak tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Diperlukan sinergi semua pihak, termasuk pendidik, tokoh masyarakat, dan orang tua. “Dalam waktu dekat, kami bersama KPAI akan menggelar dialog dengan para guru, tokoh masyarakat, dan kepala desa di Kecamatan Kertek, kemudian akan dilanjutkan ke wilayah lain,” ungkapnya.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi dan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak-anak di Kabupaten Wonosobo.(*)
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Faizal R Arief |