https://jateng.times.co.id/
Berita

Projo DIY Tak Terima Dicap Pansos Oleh Butet

Kamis, 01 Februari 2024 - 21:59
Projo DIY Tak Terima Dicap Pansos Oleh Butet Ketua Projo DIY, Aris Widhartanto. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, YOGYAKARTAButet Kertarajasa ambil suara terkait dirinya dilaporkan ke Polda DIY oleh Relawan Jokowi Projo DIY. Butet menilai, para relawan tersebut sedang pansos dengan menumpangi dirinya.

Merespon pernyataan Butet tersebut, Projo DIY menilai seniman Butet Kertarajasa lah yang sedang pansos. Caranya, dengan menghina Jokowi yang merupakan Presiden RI.

“Mungkin mas Butet sedang mencontoh beberapa orang yang viral dengan cara mengumpat. Sebelumnya, kan ada penceramah dan akademisi yang tiba-tiba viral karena banyak mengumpat? Nah, metode yang sama sepertinya digunakan mas Butet untuk mendapatkan perhatian publik alias viral,” kata Ketua Projo DIY, Aris Widhartanto, Kamis (1/2/2024).

Lanjut Aris menyayangkan tindakan keji dari seniman asal Yogyakarta itu. Mengingat pula, kapasitas Butet sebagai seorang seniman besar, seharusnya bisa menerjemahkan program-program dan visi misi mas Ganjar dan pak Mahfud dalam bentuk karya seni yang menarik dan mendidik, malahan setiap momentum kampanye dilakukan mencaci paslon nomer urut 2 mengumpat Presiden.

“Padahal semua jurkam adalah representasi dari wajah para paslon yang didukungnya. Kata umpatan yang diucapkan oleh mas Butet kan malah merugikan mas Ganjar dan pak Mahfud itu sendiri? Kredibilitas mas Ganjar dan pak Mahfud bisa ternodai dengan kata umpatan tersebut,” terang Aris.

Selain itu, Aris juga mengkhawatirkan dampak lebih luas dari kata umpatan Butet tersebut. Pasalnya, video umpatan itu saat ini sudah beredar luas di media sosial san disaksikan oleh berbagai kalangan, bahkan anak-anak.

"Kalau kata umpatan itu dianggap sebagai sebuah kebiasaan dan kewajaran, apakah kita mau anak cucu kita sering mengumpat menirukan mas Butet dalam keseharian mereka?” tanyanya.

Aris pun menyindir apa yang telah dilakukan Butet sejatinya menampar mukanya sendiri. “Ketika mas Butet menuding kami pansos, beliau lupa bahwa ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, maka empat jari yang lain akan menunjuk pada diri sendiri,” sindir Aris.

Sebagai penikmat karya Butet, Aris berharap seniman tersebut terus menghasilkan karya yang unik, menggelitik, tapi juga mendidik. Kendati demikian, aris menekankan, jangan sampai hal karya Butet selama ini tercemar karena kata umpatan yang tidak pada tempatnya.

Kemudian, meskipun pihaknya mendukung penuh Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka dalam kontestasi pilplres 2024, ia menghimbau relawan lainnya untuk tidak menghina paslon lain dan para pendukungnya. Karena baginya semua paslon yang ber kontestasi dalam pilpres 2024 ini adalah  putra bangsa yang terbia

“Saya sendiri sebetulnya juga penikmat karya mas Butet, jangan sampai hal tersebut tercemar karena kata umpatan yang tidak pada tempat nya. Dan walaupun kami mendukung dan siap memenangkan pasangan Pak Prabowo dan mas Gibran satu putaran, tapi kami selalu berusaha untuk tidak menghina paslon lain dan para pendukungnya. Jadi biarkanlah masyarakat yang memilih paslon yang dianggap terbaik dari yang terbaik,” tuturnya.

Maka, dari kejadian viralnya Butet itu, ia berharap Pilpres ini jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang bisa mengoyak persatuan dan persaudaraan antar anak bangsa.

“Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi semua pendukung para paslon pada pilpres 2024 ini, agar berkampanye dengan lebih bijak, santun, dan menyenangkan, tanpa mengumpat, mencaci, dan menjelekkan paslon lain. Pilpres kan cuma ritual Demokrasi 5 tahunan, jadi jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang bisa mengoyak persatuan anak bangsa,” jelas Aris. (*)

Pewarta : Olivia Rianjani
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.