TIMES JATENG, BLORA – Suasana haru dan bahagia kini menyelimuti ratusan keluarga kurang mampu di Kabupaten Blora. Setelah sekian lama hidup dalam gelap tanpa aliran listrik, kini mereka akhirnya bisa menikmati cahaya lampu berkat Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang digulirkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan PLN. Sebanyak 286 rumah tangga tercatat sebagai penerima manfaat program ini.
Program BPBL menjadi angin segar bagi masyarakat miskin yang sebelumnya harus mengandalkan penerangan seadanya, mulai dari lampu minyak hingga menumpang listrik ke tetangga.
Kini, dengan sambungan listrik baru yang resmi terpasang, warga dapat menikmati kenyamanan sekaligus membuka peluang kehidupan yang lebih baik.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blora, Wardoyo, menegaskan bahwa kehadiran program ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan akses listrik hingga pelosok negeri.
“Bantuan ini mencakup biaya instalasi, sertifikasi, hingga token listrik perdana, sehingga warga tidak perlu mengeluarkan biaya awal,” ujar Wardoyo, Selasa (30/9/2025).
Wardoyo menjelaskan, pelaksanaan BPBL dilakukan dengan mekanisme ketat agar benar-benar tepat sasaran. Proses penetapan penerima dimulai dari verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dilanjutkan dengan validasi lapangan oleh kepala desa atau lurah, serta pemeriksaan teknis dari lembaga berwenang.
Meski demikian, ia tidak menutup mata bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi di lapangan. Salah satunya keterbatasan jaringan listrik di wilayah terpencil. Namun, PLN telah menyiapkan usulan penambahan jaringan agar program tetap berjalan sesuai target dan tidak mengurangi manfaat bagi warga.
Lebih jauh, hadirnya listrik di rumah tangga penerima manfaat diyakini membawa dampak besar. Tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar energi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Anak-anak kini bisa belajar dengan nyaman di malam hari, para orang tua berkesempatan merintis usaha kecil, dan pada akhirnya roda perekonomian lokal pun dapat ikut berputar lebih cepat.
“Program BPBL ini diharapkan menjadi penggerak kesejahteraan warga sekaligus langkah nyata mewujudkan kemandirian energi di tingkat rumah tangga,” tutup Wardoyo.
Hadirnya program ini di Blora menjadi bukti bahwa akses energi bukan hanya soal listrik yang menyala, melainkan juga tentang harapan baru, kesejahteraan, dan kesempatan hidup yang lebih layak bagi masyarakat kecil. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Malam Tak Lagi Gulita, Ratusan Rumah di Blora Terima Bantuan Pasang Baru Listrik
Pewarta | : Ahmad Rengga Wahana Putra [MG-301] |
Editor | : Deasy Mayasari |