TIMES JATENG, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) mendapat bekal berharga melalui kuliah umum bertema “Menjadi Tunas Muda Inklusif Melalui Harmoni Era Digital dan Kearifan Lokal”. Acara ini menghadirkan sosok inspiratif, mulai dari alumni yang sukses berkarier di industri pertambangan hingga pejabat Kementerian ESDM, untuk membuka wawasan mahasiswa tentang tantangan dunia kerja dan pentingnya membangun karakter unggul.

Salah satu narasumber yang mencuri perhatian adalah Ir. Demianus Mambraku, ST., MT., alumni Teknik Pertambangan ITNY yang kini menjabat sebagai General Foreman Underground GBC Batch Plant Freeport Indonesia. Dalam kesempatan itu, Demianus berbagi pengalaman perjalanan kariernya sejak lulus dari ITNY hingga dipercaya perusahaan tambang raksasa dunia.

“Dunia akademik sangat berbeda dengan dunia industri. Karena itu, mahasiswa ITNY harus aktif berinteraksi, beradaptasi, dan belajar langsung dari masyarakat untuk memperkaya soft skill dan budaya,” tegas Demianus saat menyampaikan kuliah umum di kampus ITNY, Kamis (11/9/2025).

Demianus juga mengingatkan mahasiswa untuk tidak hanya fokus di ruang kuliah, melainkan aktif mengikuti organisasi, kegiatan positif, hingga lomba. Menurutnya, pengalaman tersebut akan membentuk pribadi yang tangguh dan siap bersaing.

“Di dunia kerja nanti, kita akan bertemu dengan rekan dari beragam agama, suku, dan daerah. Sejak di bangku kuliah, biasakanlah toleransi dan kolaborasi,” tambahnya.

Demianus yang bergabung dengan Freeport Indonesia sejak 2001 itu juga menceritakan pengalamannya dikirim perusahaan untuk belajar ke Amerika pada 2013 bersama alumni kampus besar seperti ITB dan UI. Ia menegaskan bahwa lulusan ITNY tak perlu minder.

“Buktikan bahwa lulusan ITNY mampu bersaing, bukan hanya di nasional, tapi juga internasional,” ucapnya penuh semangat.

Kementerian ESDM: Kompetensi, Teknologi, dan Attitude Jadi Kunci

Selain Demianus, hadir pula Ir. Hadi Soerahman, MT, Inspektur Tambang Ahli Madya Kementerian ESDM RI. Hadi menekankan pentingnya kompetensi mahasiswa sejak dini.

“Kompetensi itu mencakup pengetahuan, keterampilan, dan attitude. Mahasiswa ITNY harus membuktikan bahwa kalian punya keunggulan di tiga aspek ini,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya penguasaan teknologi, terutama di era digital yang serba cepat. “Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik. Jangan hanya menguasai teori, tapi juga kuasai teknologi yang relevan dengan dunia industri,” tandas Hadi.

Kebanggaan Mahasiswa Baru ITNY

Andika, mahasiswa baru Teknik Pertambangan asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengaku semakin bangga bisa menjadi bagian ITNY. Menurutnya, banyak alumni ITNY sukses berkarier di sektor pertambangan di berbagai wilayah Indonesia.

“Di Sumatera saat ini sedang banyak tambang batu bara. Itu salah satu alasan saya memilih kuliah di ITNY,” ungkap mahasiswa asal Sumatera ini.

Rektor ITNY, Dr. Ir. Setyo Pambudi, menegaskan bahwa kuliah umum ini dirancang bukan sekadar seremoni, melainkan bekal penting bagi mahasiswa baru untuk membangun karakter sebagai generasi penerus bangsa.

“Generasi muda adalah calon pemimpin masa depan. Kalian harus mampu merangkul keberagaman, menjunjung inklusivitas, dan berkolaborasi dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang,” kata Pambudi.

Ia juga menyoroti tantangan era digital. Menurutnya, teknologi harus digunakan untuk kebaikan, bukan sebagai pemicu perpecahan.

“Gen Z harus pintar memanfaatkan teknologi sekaligus tetap berakar pada kearifan lokal. Nilai budaya kita adalah jangkar yang menjaga jati diri di tengah derasnya arus globalisasi,” pungkasnya.

Kuliah umum ITNY 2025 bukan hanya menjadi ajang penyambutan mahasiswa baru, tetapi juga ruang refleksi penting tentang arah pendidikan tinggi di tengah tantangan global. Dengan menghadirkan tokoh industri dan pemerintah, ITNY berkomitmen melahirkan generasi muda yang cerdas, tangguh, inklusif, dan relevan dengan zaman.

Dengan semangat yang dibangun sejak awal kuliah, para mahasiswa baru ITNY diharapkan tak hanya menjadi sarjana berilmu, tetapi juga pemimpin masa depan yang membawa perubahan positif bagi bangsa. (*)