TIMES JATENG, JAKARTA – Pecatur legendaris asal Norwegia, Magnus Carlsen, menorehkan sejarah baru sebagai juara Esports World Cup Chess 2025, turnamen catur internasional yang untuk pertama kalinya masuk dalam esports global.

Bertempat di Riyadh, Arab Saudi, final turnamen ini mempertemukan dua nama besar: Magnus Carlsen (Norwegia) dan Alireza Firouzja (Prancis) dalam format cepat yang sepenuhnya disesuaikan dengan dunia digital.

Carlsen keluar sebagai pemenang setelah menaklukkan Firouzja dengan skor 3–1 pada dua set berturut-turut dalam partai final yang berlangsung intens. Kemenangan tersebut menghindarkannya dari kebutuhan memainkan set ketiga dalam sistem best of three sets.

Dengan kemenangan ini, Carlsen resmi menyandang gelar juara dunia pertama dalam catur esports dan membawa pulang hadiah utama sebesar USD 250.000 dari total hadiah USD 1,5 juta.

Transformasi Catur di Era Digital

Turnamen ini menjadi titik balik penting bagi dunia catur. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, catur dimasukkan sebagai cabang resmi dalam ajang Esports World Cup, bersanding dengan game-game populer seperti Dota 2, League of Legends, dan EA FC.

Diselenggarakan oleh Esports World Cup Foundation (EWCF) bekerja sama dengan chess.com, kompetisi ini menunjukkan bagaimana tradisi dan teknologi dapat berkolaborasi untuk menghadirkan pengalaman kompetitif yang lebih inklusif dan modern.

Magnus Carlsen (kiri) melawan Alireza Firouzja (kanan) di babak final Esports World Cup Chess 2025 yang berlangsung di Riyadh pada Jumat, (1/8/2025). (FOTO: chess.com)

Sistem waktu yang digunakan adalah 10 menit tanpa increment (10+0), berbeda dari kontrol waktu klasik FIDE maupun rapid 15+10 yang biasa digunakan dalam turnamen elite.

Format ini mendorong dinamika cepat dan tekanan tinggi, menjadikannya lebih relevan untuk penonton daring dan platform streaming seperti Twitch dan YouTube Gaming.

Dominasi Carlsen dalam Catur

Meski telah mengundurkan diri dari perebutan gelar juara dunia klasik sejak 2023, Carlsen tetap memegang peringkat tertinggi dunia dengan rating FIDE 2839 (per Agustus 2025). 

Dominasi pemain berusia 34 tahun ini terus berlanjut di berbagai format seperti klasik, rapid, blitz, dan kini, esports. Kemenangan di Riyadh menegaskan bahwa Carlsen bukan hanya legenda masa lalu, tetapi juga penggerak masa depan.

“Menurut saya, ini luar biasa, bukan hanya saat bermain, tapi juga menyaksikan para pemain lain. Ini benar-benar pertunjukan yang mengagumkan. Saya sangat berharap ini akan menjadi bagian besar dari masa depan catur. Dan satu hal lagi, mungkin lain kali kita bisa tampil di panggung yang lebih besar lagi,” ujar Magnus Carlsen dalam sebuah konferensi pers, Jumat (1/8/2025).

Kehadiran catur di Esports World Cup membuka peluang besar bagi pertumbuhan olahraga berpikir ini. Sejumlah organisasi esports ternama, termasuk Team Liquid, M80, dan Falcons, telah membentuk divisi catur profesional, menandai integrasi lebih dalam antara komunitas esports dan catur. (*)