TIMES JATENG, TEGAL – Sejumlah kasus kriminal, termasuk peredaran narkoba dan perampokan minimarket, turut diungkap Kepolisian Resor (Polres) Tegal sepanjang tahun 2025 untuk menjaga keamanan masyarakat.

Menjelang akhir 2025, Polres Tegal menutup tahun dengan catatan pengungkapan sejumlah kasus kriminal. Kasus pelecehan terhadap penyandang disabilitas, ancaman bom molotov dan peredaran narkoba, serta  perampokan minimarket berhasil diungkap, menegaskan komitmen aparat kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat.

Salah satu kasus paling menyita perhatian adalah dugaan pelecehan terhadap wanita seorang penyandang disabilitas di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong. 

Kasus ini mencuat ketika korban bersama pengacaranya melaporkan kasus tersebut dan diketahui korban telah mengandung dan melahirkan seorang bayi. Kondisi korban yang memiliki keterbatasan tersebut nampak membuat penyelidikan membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Dalam konferensi pers Kapolres Tegal AKBP Bayu Prasetya menjelaskan bahwa pihak kepolisian bekerja sama dengan tenaga medis dan laboratorium forensik untuk memastikan fakta di balik kasus ini. 

“Dari hasil tes DNA, kami telah berhasil memastikan identitas orang tua dari bayi yang dikandung korban. Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Tegal, Selasa (30/12/2025).

Kasus ini menjadi pengingat,  penyandang disabilitas termasuk kelompok rentan yang memerlukan perlindungan lebih dari masyarakat dan aparat hukum. 

Kapolres menegaskan bahwa penanganan serius akan terus dilakukan terhadap kejahatan yang menimpa kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak.

Selain kasus pelecehan, Polres Tegal juga berhasil mengungkap kasus ancaman bom molotov yang sempat meresahkan warga. 

Ancaman bom Molotov tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan fasilitas umum dan membahayakan keselamatan warga masyarakat. 

Berkat cepatnya respons aparat kepolisian, pelaku berhasil diamankan sebelum ancaman menimbulkan dampak lebih luas.

Di sisi lain, peredaran narkoba  menjadi fokus pengawasan. Sepanjang tahun 2025, sejumlah kasus narkotika berhasil diungkap dengan barang bukti berbagai jenis narkoba dan pelaku dari beragam latar belakang. 

Kapolres Tegal AKBP Bayu Prasetya, upaya pemberantasan narkoba menjadi prioritas karena dampaknya yang merusak generasi muda dan ketertiban sosial.

“Kami tidak akan memberi ruang peredaran narkoba khususnya dialam wilayah hukum Polres Tegal. Penindakan akan dilakukan secara tegas,” tegas AKBP Bayu.

Selain itu kasus perampokan minimarket juga menjadi salah satu kejahatan yang berhasil diungkap. Perampokan ini sempat menimbulkan kekhawatiran bagi pemilik usaha dan warga sekitar karena dilakukan dengan modus cepat dan terencana. 

Namun dengan bantuan rekaman CCTV dan koordinasi tim penyidik, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku.

Keberhasilan pengungkapan berbagai kasus ini, menurut Kapolres Tegal, tidak lepas dari sinergi antara masyarakat dan kepolisian. 

Informasi dari warga, kecepatan pelaporan, serta dukungan lintas instansi menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.

Menutup konferensi pers, Kapolres Tegal AKBP Bayu Prasetya tegas menekankan  komitmen Polres Tegal terus meningkatkan kualitas penegakan hukum dan pelayanan publik. 

Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan setiap tindak kejahatan demi terciptanya Kabupaten Tegal yang aman dan nyaman bagi semua.

“Keamanan merupakan tanggung jawab bersama. Dengan terciptanya kerja sama antara masyarakat dan kepolisian, kami yakin Kabupaten Tegal menjadi aman dan kondusif,” pungkas Kapolres. (*)