TIMES JATENG, BANJAR – Kelangkaan air diprediksi akan terjadi pada tahun 2040 dan akan berpotensi terhadap minimnya akses air bersih yang akan didapat oleh masyarakat di Kota Banjar. Ini disampaikan Pj Wali Kota Banjar, Ida Wanita Hidayati melalui Asda Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Rd Eddy Nurjaman di momen peringatan hari jadi ke 20 Perundang-undangan Tirta Anom.

"Di usia 20 tahun ini, kita harus terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terkait pelayanan air yang menjadi kebutuhan dasar," jelasnya, Rabu (3/7/2024).

Edi menekankan pentingnya mengantisipasi peningkatan fasilitas air sesuai dengan apa yang di sampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Presiden pernah menyampaikan bahwa inflasi daerah dalam beberapa tahun ke depan akan menyebabkan Indonesia mengalami kekeringan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E Fitrah Nurkamilah mengakui bahwa selama 20 tahun ini pelayanan Perumdam Tirta Anom belum maksimal.

"Kendati demikian, Perumda Tirta Anom akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan," cetusnya.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya terus berkomitmen dalam mengembangkan Perumdam Tirta Anom agar menjadi perusahaan air minum yang berdedikasi penuh.

"Kami akan terus berusaha untuk menjadi perusahaan air minum yang berkualitas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," Katanya.

Demi mewujudkan pelayanan terbaik, lanjut Fitrah, Tirta Anom akan meluncurkan berbagai program spesial diantaranya program peduli pelanggan, perluasan jaringan, dan pemasangan sambungan rumah secara gratis kepada masyarakat.

Perusahaan pelat merah ini bahkan meluncurkan program pemasangan 1000 SR secara gratis di empat wilayah dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Situbatu.

"Program ini akan meliputi wilayah Kelurahan Situbatu, Desa Cibeureum, Jajawar, dan Desa Neglasari," urainya.

Dengan berbagai program dan komitmen tersebut, Perumdam Tirta Anom bertekad untuk mengatasi tantangan kekurangan air bersih guna masa depan yang lebih baik lagi. (*)