https://jateng.times.co.id/
Berita

Merpati Putih Andalkan Tenaga Gerak Manusia dan Alam untuk Deteksi Korban Longsor Majenang

Minggu, 23 November 2025 - 08:01
Merpati Putih Bantu Deteksi Korban Longsor Majenang, Padukan Frekunesi Manusia dan Alam Budiono (kanan) pesilat Merpati Putih yang ikut andil membantu pencarian korbang longsor Majenang melalui tenaga gerak khas perguruan, Sabtu (22/11/2025).(Foto: Sutrisno/TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, CILACAP – Di tengah upaya pencarian korban longsor Majenang yang penuh keterbatasan, tim Merpati Putih dari Bapor Pertamina RU IV Cilacap membawa pendekatan berbeda. Melalui teknik olah napas dan kepekaan energi, mereka berupaya membantu tim SAR menemukan titik keberadaan korban yang tertimbun material tanah.

Budiono, pelatih pencak silat Merpati Putih sekaligus Koordinator Bapor Pertamina, menjelaskan bahwa keterlibatan mereka berangkat dari panggilan kemanusiaan. Selain memberikan bantuan sosial berupa alat permainan anak, obat obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya, timnya mencoba ikut mempersempit area pencarian.

"Kami punya perangkat latihan yang disebut petaran. Teknik ini memanfaatkan frekuensi gelombang di tubuh manusia untuk membaca respons alam, dan kemudian kami pancarkan untuk mendeteksi titik korban," kata Budiono saat ditemui di lokasi, Sabtu (22/11/2025)

Merpati-Putih-Bantu-Deteksi-Korban-Longsor-Majenang-b.jpgBudiono mengaku metode ini menghadapi kendala besar karena karakter longsor yang padat dan keras. Material tanah yang menumpuk tebal membuat daya pancar energi menjadi lemah. Kondisi korban yang diperkirakan sudah tidak bernyawa juga memengaruhi sensitivitas deteksi.

"Media longsor ini sangat padat, jadi pancaran kami lemah. Itu tantangan utamanya,"ujarnya.

Meski begitu, ia memastikan timnya tetap melakukan upaya maksimal untuk memberikan informasi awal kepada tim lapangan. Beberapa kesimpulan awal telah mereka sampaikan untuk dianalisis lebih lanjut oleh petugas SAR.

Teknik tenaga gerak Merpati Putih kerap dikaitkan dengan unsur mistis. Namun Budiono menegaskan bahwa apa yang mereka praktikkan justru berangkat dari prinsip ilmiah.

"Kita mengacu pada sains. Ada gaya tarik-menarik dan tolak menolak. Kuncinya konsentrasi dan fokus pada satu tujuan, yaitu mencari kebutuhan terbesar titik keberadaan korban," jelasnya.

Latihan intens olah napas membuat saraf tubuh lebih peka terhadap perubahan energi di alam. Melalui kepekaan itu, para pesilat mencoba menangkap sinyal halus yang tidak terlihat sebuah usaha yang mereka harap dapat membantu mempercepat proses pencarian.

Budiono menyebutkan, kerja mereka tidak hanya soal teknik, tetapi juga empati terhadap warga yang terdampak. "Kami datang karena dorongan hati. Semoga ada hasil yang bisa membantu proses pencarian," ucapnya.

Merpati-Putih-Bantu-Deteksi-Korban-Longsor-Majenang-c.jpg

Kehadiran Merpati Putih memberi warna lain dalam operasi SAR longsor Majenang menjadi bentuk kolaborasi antara kemampuan manusia, energi alam, dan semangat kemanusiaan yang tak pernah padam.

Upaya Pencarian Korban Longsor Dihentikan

Setelah sepuluh hari pencarian, operasi penyelamatan korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, resmi dihentikan pada Sabtu (22/11/2025). Tim SAR Gabungan memutuskan menghentikan pencarian karena tidak lagi menemukan tanda-tanda keberadaan dua warga yang masih dinyatakan hilang.

Sejak longsor terjadi pada Kamis malam (13/11), ratusan personel dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja siang malam mengevakuasi warga yang tertimbun.

Dari total 23 korban, tim berhasil menemukan 21 orang. Dua korban yang belum ditemukan adalah Maysarah Salsabila (14) dan Vani Hayati (12). Operasi ditutup setelah seluruh upaya pencarian dinilai sudah dilakukan secara maksimal. (*)

Pewarta : Sutrisno
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.