TIMES JATENG, BANJARNEGARA – Kebangkitan sepak bola Banjarnegara kembali mengemuka dalam talk show bertajuk “Persibara Come Back Liga” yang digelar di Pendapa Dipayuda Adigraha, Sabtu malam (22/11/2023). Acara ini menghadirkan berbagai tokoh olahraga lokal dan membuka diskusi hangat mengenai masa depan Persibara dan pembinaan sepak bola di Banjarnegara.
Talk show dipandu Phe Bhe Setyo (Bangun) dengan menghadirkan narasumber utama Rokhman H. Supriyadi SE, General Manager Persibara sekaligus pendiri Diklat Merden Purwanegara Banjarnegara. Hadir pula H. Khodam, pemilik SSB Andalas; Nurohman Ahong, Ketua KONI Banjarnegara; serta Arif dari Dinas Pariwisata Banjarnegara.
Berbagai pandangan soal pembinaan, sistem kompetisi, hingga pengembangan industri sepak bola mengisi diskusi yang berjalan dinamis. Meski terjadi perbedaan pendapat, seluruh pihak sepakat bahwa perubahan diperlukan untuk memajukan sepak bola Banjarnegara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Rokhman Supriyadi, yang juga anggota Komisi 4 DPRD Banjarnegara, menyampaikan rasa bahagianya dapat bertemu langsung dengan para pegiat olahraga, pemilik SSB, hingga suporter. Ia berharap forum ini menjadi titik awal kebangkitan Persibara.
“Ke depan, Persibara akan menjalankan program jangka menengah dan jangka panjang dengan target menjadikan Banjarnegara sebagai kota sepak bola,” ujarnya. Menurut Rokhman, kota yang berorientasi pada sepak bola akan melahirkan pemain profesional yang siap bersaing di tingkat nasional.
Rokhman menambahkan, laga perdana Persibara digelar di Stadion Soemitro Kolopaking melawan PSBK Biak U-20. Pertandingan tersebut dikemas sebagai Laga Amal, di mana hasil penjualan tiket—VIP Rp30 ribu dan ekonomi Rp15 ribu—akan disalurkan untuk korban bencana tanah longsor di Situkung, Pandanarum.
Ia juga mengumumkan rencana pertandingan Persibara melawan Persibangga Purbalingga pada 24 November 2026 serta meminta doa masyarakat agar Persibara dapat mengikuti Liga 4 dengan lancar. Rokhman menyebut Persibara kini telah memenuhi syarat badan hukum melalui pembentukan Yayasan Persibara Banjarnegara.
Sementara itu, Khodam menjelaskan bahwa tim Persibara masih dalam tahap seleksi pemain. Ia menegaskan bahwa pemain lokal Banjarnegara akan diberi prioritas untuk mengikuti seleksi lanjutan. "Namun apabila kualitas belum sesuai standar, perekrutan pemain dari luar daerah akan dilakukan," ucapnya.

Menurut Khodam, peningkatan kualitas pemain akan berdampak positif pada dinamika kompetisi dan jumlah penonton, baik dari Banjarnegara maupun luar daerah. “Pertandingan perdana ini sekaligus menjadi ajang melihat potensi lokal. Setelah diberi kesempatan, barulah kita evaluasi kualitas mereka,” katanya. (*)
| Pewarta | : Muchlas Hamidi |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |