TIMES JATENG, BANJARNEGARA – Kabupaten Banjarnegara memiliki kekayaan alam yang melimpah dan memiliki banyak peluang, diantaranya di sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, energi terbarukan dan industri kreatif.
Hal ini disampaikan Sekda Banjarnegara Drs Indarto saat membuka acara Forum Investasi Daerah Kabupaten Banjarnegara tahun 2024 di Fox Harris Hotel dan Convention Banjarnegara Senin (25/11/2024).
Untuk diketahui, Forum Investasi Daerah Tahun 2024 ini diikuti oleh 52 peserta, dari 15 OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Vertikal, 5 Institusi Perbankan, 4 Asosiasi Pengusaha di Kabupaten Banjarnegara, 2 Lembaga Pendidikan dan 26 Perusahaan atau Pelaku Usaha.
Sekda Banjarnegara juga menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi investasi.
Diantaranya dengan memberikan kemudahan bagi para investor, baik investor dalam negeri maupun asing, sehingga dapat berinvestasi dengan nyaman dan aman di Kabupaten Banjarnegara.
Kabupaten Banjarnegara kata Indarto, sebenarnya memiliki banyak sektor unggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan, sektor pariwisata dimana wisata alamnya yang indah seperti Dataran Tinggi Dieng yang telah mendunia.
Tidak hanya itu, Banjarnegara juga memiliki pemandian air panas, wisata budaya, dan berbagai destinasi lainnya yang menarik perhatian wisatawan.
“Dengan investasi yang tepat, potensi wisata-wisata tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi, tentu dibarengi dengan peningkatan baik dari segi fasilitas, infrastruktur, maupun aksesibilitas,” lanjutnya.
Selain sektor pariwisata, Sektor Pertanian, Perikanan dan Peternakan juga menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Banjarnegara.
Produk-produk unggulan seperti kopi, salak, padi, ikan lele, ikan mujair, gurame, peternakan domba, kambing dan sapi memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
“Kami mengajak para pelaku usaha untuk bersinergi dalam meningkatkan nilai tambah produk ini melalui hilirisasi, teknologi, dan inovasi,” ujarnya.
Potensi unggulan lainnya adalah Sektor Energi Terbarukan dimana Potensi energi panas bumi dan tenaga air di Banjarnegara juga sangat besar.
Sementara dari Sektor Pertambangan, Banjarnegara, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, termasuk sektor pertambangan yang dapat dijadikan sebagai area investasi.
Beberapa potensi investasi pertambangan di Banjarnegara antara lain Fildspar, Marmer, Batu Kapur. “Sebagai bentuk komitmen kami, Pemkab Banjarnegara terus berupaya memberikan kemudahan bagi para investor melalui perbaikan pelayanan perizinan, peningkatan infrastruktur, dan penyediaan berbagai insentif yang mendukung iklim investasi yang kondusif,” tambahnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja PMPTSP Kabupaten Banjarnegara Abdul Suhendi pada kesempatan tersebut berharap melalui acara Forum Investasi Daerah Kabupaten Banjarnegara tahun 2024 ini akan mampu meningkatkan daya tarik investasi, yaitu menjadi sarana untuk mengenalkan potensi dan peluang investasi yang ada di Banjarnegara kepada investor lokal maupun internasional.
“Kita akan terus mendorong Pembangunan Ekonomi Daerah, dengan memfasilitasi masuknya investasi yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, terutama di sektor-sektor unggulan Banjarnegara,” kata Suhendi.
Forum Investasi Daerah Kabupaten Banjarnegara tahun 2024 ini menawarkan Potensi Investasi yang meliputi berbagai sektor diantaranya Pariwisata, Pertanian, Perikanan dan Peternakan, Energi Terbarukan serta Pertambangan.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penanda tanganan surat minat berinvestasi antara Pemerintah daerah Banjarnegara dengan PT. Surya Yudha yang akan berivestasi sebesar Rp42.000.000.000 untuk pembangunan Surya Yudha Rest Area (Hotel dan Mice, Restoran dan area parkir).
Kemudian, CV Sido Gumelar Singomerto yang akan berinvestasi yang berinvestasi sebesar Rp15.000.000.000 untuk investasi rempah-rempah di Singomerto Banjarnegara, PT. Dieng Pesona Wisata yang akan berinvestasi Home Stay dan Rest Area senilai Rp10.000.000.000 di Dieng Banjarnegara. (*)
Pewarta | : Muchlas Hamidi |
Editor | : Deasy Mayasari |