TIMES JATENG – Beredarnya video di media sosial yang menuding seolah PT Pertamina (Persero) mencampurkan air ke dalam bahan bakar Pertalite di sejumlah SPBU, menuai perhatian publik.

Menanggapi hal tersebut, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) mengimbau masyarakat agar tidak langsung mempercayai informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

“Jangan mudah percaya hoaks! Segala informasi yang beredar di media sosial perlu dicek kebenarannya terlebih dahulu. Apalagi Pertamina selama ini merupakan aset bangsa yang banyak berkontribusi bagi masyarakat,” ungkap Sekretaris Jenderal PP KAMMI Syafrul Ardi, Selasa (4/11/2025).

Menurut Syafrul, penyebaran informasi tanpa dasar dapat merusak reputasi Pertamina sebagai salah satu penopang utama ketahanan energi nasional.

Ia menilai, opini publik yang dibangun dari isu tanpa bukti justru berpotensi melemahkan kepercayaan terhadap institusi strategis nasional.

Percaya Pertamina Memiliki Sistem Pengawasan Ketat 

Syafrul menegaskan bahwa Pertamina memiliki sistem pengawasan, pengujian, dan pengendalian mutu yang ketat di setiap lini operasional.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak langsung menelan mentah-mentah isu pencampuran air dalam bahan bakar.

“Kami percaya Pertamina memiliki sistem pengawasan dan pengendalian mutu yang sangat ketat. Karena itu, isu pencampuran air dalam bahan bakar sebaiknya tidak langsung dipercaya. Apalagi dalam video yang beredar terdapat dugaan sabotase terhadap salah satu SPBU,” katanya.

Dorongan Literasi Digital dan Sikap Kritis di Era Informasi 

Lebih lanjut, PP KAMMI mengingatkan masyarakatkhususnya generasi muda dan pengguna aktif media sosial agar lebih bijak dan kritis dalam menyikapi setiap konten viral.

“Sikap bijak dalam bermedia sosial merupakan bagian dari tanggung jawab moral kita sebagai warga negara. Jangan sampai jari-jari kita justru ikut menyebarkan berita menyesatkan, karena dampaknya bisa besar terhadap kepercayaan publik dan stabilitas ekonomi nasional,” tegas Syafrul.

PP KAMMI menilai pentingnya literasi digital sebagai bentuk pendidikan karakter dan tanggung jawab sosial di tengah derasnya arus informasi.

Syafrul menekankan perlunya masyarakat melakukan cross-check terhadap setiap informasi yang diterima, terutama yang menyangkut lembaga publik strategis seperti Pertamina.

“Masyarakat sebaiknya memeriksa kebenaran berita dari sumber-sumber resmi. Jangan mudah terprovokasi oleh konten viral yang bisa saja memiliki motif tertentu. Mari kita serahkan sepenuhnya kepada Pertamina dan aparat berwenang untuk mengusut serta menindak tegas pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran,” ujarnya.

Dukung Kedaulatan Energi Nasional 

Dalam kesempatan yang sama, PP KAMMI menegaskan dukungannya terhadap Pertamina dan lembaga strategis nasional lainnya dalam menjaga kedaulatan energi Indonesia.

“Kita sedang berada di jalur menuju kedaulatan energi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena itu, menjaga Pertamina berarti menjaga masa depan bangsa. Kami di PP KAMMI percaya, sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Syafrul.

PP KAMMI juga mendorong pemerintah untuk memperkuat investasi di sektor energi, termasuk riset, teknologi ramah lingkungan, dan pengembangan energi terbarukan.

“Pertamina bukan sekadar perusahaan minyak dan gas, tetapi juga simbol kemandirian bangsa. Kita semua harus turut menjaga marwahnya dari isu-isu menyesatkan, terutama yang berpotensi melemahkan semangat kedaulatan energi nasional,” kata Syafrul, menanggapi isu Pertalite dicampur air yang viral.(*)