https://jateng.times.co.id/
Berita

Ratusan Milenial dan Gen Z Ramaikan Festival Sastra Yogyakarta 2025 Rampak

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:16
Ratusan Milenial dan Gen Z Ramaikan Festival Sastra Yogyakarta 2025 Rampak Para pelajar dan mahasiswa saat meramaikan bazar buku pada Festival Sastra Yogyakarta (FSY). (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, YOGYAKARTA – Generasi milenial dan Gen Z mamadati Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) Rabu (30/7/2025) siang. Kedatangan muda-mudi Yogyakarta ini hendak menyaksikan Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025 yang baru saja dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Yogyakarta, Yetti Martanti.

Pembukaan festival tahunan ini ditandai dengan penyerahan dan pemasangan bendera sastra oleh para sastrawan muda Yogyakarta.

Festival-Sastra-Yogyakarta-2.jpg

Setelah pembukaan, panitia bersama pengunjung yang didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa tersebut ramai-ramai mengikuti arak-arakan gunungan yang berisi ratusan buku sastra. Mereka pun tampak berebut gunungan yang berisi buku sastra dari belasan penerbit dan sastrawan.

“Alhamdulillah dapat buku, bisa buat baca-baca di kos,” terang Fatimah, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang ikut meramaikan Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menegaskan bahwa FSY bukan sekadar kegiatan tahunan semata, melainkan bagian dari gerakan membangun ekosistem literasi yang inklusif, berkelanjutan, dan ramah semua kalangan.

Dengan adanya festival ini, Kota Yogyakarta akan menjadi pusat perhatian para pecinta sastra dari seluruh penjuru Indonesia.

Rencananya, Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025 ini diselenggarakan mulai 30 Juli hingga 4 Agustus 2025 dengan mengusung tema besar “Rampak” yang bermakna serempak, setara, dan harmonis.

Tak hanya jadi ajang selebrasi, FSY tahun ini menjadi panggung kolaborasi lintas komunitas yang menguatkan denyut literasi dari akar rumput hingga nasional.

“Kami, Pemkot Yogyakarta ingin menjadikan Yogyakarta sebagai kota sastra di masa kini dan memiliki akar kuat sebagai pusat literasi masa depan,” kata Yetti disela-sela pembukaan Festival Sastra Yogyakarta 2025, Rabu (30/7/2025).

Dalam festival ini, setidaknya ada 51 komunitas sastra dari wilayah DIY turut terlibat dalam gelaran tahun ini seperti Bantul, Sleman, Gunungkidul, hingga Kulonprogo. Bahkan, ada pula komunitas dari luar DIY.

Kurator FSY 2025, Fairuzul Mumtaz, menyampaikan bahwa keterlibatan komunitas dan seniman menjadi kunci utama dalam mewujudkan semangat “Rampak” sebagai bentuk kebersamaan dan kesetaraan.

“Di FSY ini tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Semua bersuara dalam harmoni yang setara,” terang Fairuzul.

Untuk meramaikan festival tahun 2025 ini, panitia merencakan mengundang 70 tokoh sastra dan seniman ternama nasional, termasuk nama-nama besar seperti Dewi Lestari, Saut Situmorang, Fahruddin Faiz, Mahfud Ikhwan, dan musisi puisi Iksan Skuter.

Direktur Festival, Paksi Raras Alit, menambahkan bahwa FSY 2025 menggabungkan unsur seni lintas disiplin, dari musik, puisi, visual art, macapat, hingga diskusi kebudayaan.

“Kami ingin menyatukan segala elemen ekspresi menjadi satu panggung literasi yang utuh. Ini bukan hanya festival puisi, tapi festival kehidupan,” ungkap Paksi.

Rangkaian acara FSY 2025 begitu padat dan menarik. Salah satu yang paling ditunggu adalah Pasar Sastra, yang akan digelar sepanjang festival dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Di sini, pengunjung bisa menjumpai lebih dari 110.000 buku dari ratusan penerbit, hasil kolaborasi dengan IKAPI DIY. Tak hanya diskon besar-besaran, beberapa buku bahkan dibagikan gratis.

Sayembara Puisi FSY 2025 juga mencuri perhatian, dengan 4.395 karya puisi masuk dari 1.465 peserta seluruh Indonesia. Penjurian dilakukan oleh tiga tokoh sastra nasional: Indrian Koto, Yona Primadesi, dan Komang Ira Puspitaningsih. Pengumuman pemenang dijadwalkan pada 2 Agustus 2025.

Selain itu, rangkaian acara menarik lainnya mencakup:

  • Susur Galur (2–4 Agustus): Diskusi mendalam jejak komunitas sastra Yogyakarta dalam 6 sesi tematik.
  • Panggung Teras & Puisi Surup: Poetry jam dan pertunjukan sore yang intim dan ekspresif.
  • Panggung Pembukaan (2 Agustus): Menampilkan kolaborasi Melankolia, Iksan Skuter, dan seniman lainnya.
  • Panggung Penutupan (4 Agustus): Penampilan spesial Dewi Lestari bersama seniman lintas medium.

Sejak kali pertama digelar pada tahun 2021, FSY telah konsisten mengangkat tema yang relevan dengan dinamika zaman. Mulai dari Musikal Hanacaraka (2021), Mulih (2022), Sila (2023), Siyaga (2024), dan kini Rampak (2025).

Setiap tahunnya, FSY menjadi ruang regenerasi sastrawan muda dan jembatan lintas generasi yang mempersatukan peminat literasi dari berbagai latar belakang.

“Yogyakarta tidak pernah kehabisan energi sastra. Semangat itu hidup dalam darah warganya,” pungkas Fairuz. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.