TIMES JATENG, YOGYAKARTA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menunjukkan kepedulian nyata terhadap warga yang menjadi korban aksi demonstrasi di Mapolda DIY, Minggu (31/8/2025) malam. Lima orang korban yang masih dirawat di RSUP Dr Sardjito mendapatkan perhatian langsung dari Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah DIY, Aria Nugrahadi.
Aria mendatangi rumah sakit pada Selasa (2/9/2025) bersama sejumlah pejabat DIY. Antara lain, Kepala BPKA DIY Wiyos Santoso, Kepala Bapperida DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti, Kepala Dinas PMK2PS DIY KPH Yudanegara, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie, serta Kepala Dispertaru DIY Adi Bayu Kristanto.
Kunjungan ini juga bersamaan dengan kedatangan Bupati Sleman, Harda Kiswaya, yang turut ingin memastikan kondisi para korban terkini.
Aria menegaskan, kunjungannya bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap warga yang terdampak insiden tersebut.
“Kami ingin melihat langsung kondisi para korban. Alhamdulillah, semuanya dalam kondisi pemulihan dan menunjukkan progres yang baik,” ujar Aria usai menjenguk korban.
Selain berbincang dengan pasien, Aria juga menyampaikan dukungan moril kepada keluarga korban yang ikut mendampingi di rumah sakit. Menurutnya, Pemda DIY berkomitmen memberikan pendampingan penuh hingga kondisi para korban benar-benar pulih.
Biaya Perawatan Ditanggung Pemda dan Pemkab
Dari total korban demo yang sempat dirawat, kini tersisa lima orang yang masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito. Sebagian lainnya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.
Kepala Dinas PMK2PS DIY, KPH Yudanegara, memastikan bahwa seluruh biaya perawatan korban ditanggung oleh Pemda DIY bekerja sama dengan Pemkab Sleman.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bapak Bupati Sleman agar korban dan keluarganya tidak perlu terbebani biaya pengobatan. Semua akan ditanggung oleh pemerintah,” tegas Yudanegara.
Kehadiran rombongan pejabat DIY dan Pemkab Sleman di RSUP Dr Sardjito menjadi penegas bahwa negara hadir untuk rakyatnya, terutama saat menghadapi musibah. Pemda DIY berharap langkah ini bisa memberi ketenangan bagi korban maupun keluarga mereka.
Sementara itu, pihak rumah sakit juga terus memantau perkembangan kesehatan korban. Meski masih menjalani perawatan, kondisi para pasien dilaporkan stabil dan membaik.
Kunjungan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa Pemda DIY tidak hanya fokus pada aspek keamanan pasca-demo, tetapi juga memastikan aspek kemanusiaan tetap menjadi prioritas. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemda DIY Jamin Biaya Perawatan Korban Demo Mapolda
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Deasy Mayasari |