https://jateng.times.co.id/
Berita

Mengupas Sejarah Water Toren Kota Magelang

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:49
Mengupas Sejarah Water Toren Kota Magelang Water Toren atau menara air yang berada di sisi barat laut, Alun-alun Kota Magelang yang usianya sudah lebih dari 100 tahun. (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, MAGELANG – Menara air minum di sisi barat laut Alun-alun, menjadi salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Magelang. Bangunan yang dalam bahasa Belanda disebut Water toren ini masih berdiri kokoh hingga sekarang, meski usianya sudah 100 tahun lebih.

Melansir dari berbagai sumber, menara air minum tersebut dirancang oleh arsitek ternama, Herman Thomas Karsten. Bahkan ditemukan sebuah arsip yang menuliskan, jika pada 2 Mei 1920, Water toren ini secara resmi beroperasi untuk melayani dan mencukupi kebutuhan air masyarakat Magelang.

Tahapan Pembangunan Water Toren

Pembangunan Water toren sendiri dilakukan dalam 3 tahapan. Setiap tahapan memiliki fokus pengerjaan yang berbeda. Tahapan itu adalah:

  1. Pembangunan jalur pipa yang menuju Water toren dilakukan pada tahun 1920.
  2. Pembangunan Water toren pada tahun 1921.
  3. Melanjutkan pembangunan Water toren dan jaringan pipa di wilayah Kota Magelang pada tahun 1922.

Ketiga tahap pembangunan itu menghabiskan dana yang tak sedikit. Berdasarkan Gouverment Besluit, 15 April 1920 No. 42, bahwa pemerintah kala itu menyediakan dana sebesar 820.647 gulden untuk pembangunan sarana air bersih di Kota Magelang.

Di tahap pertama pembangunan, dilakukan pemasangan pipa air sepanjang sekira 8 Km. Dimulai dari sumber mata air di Kalegen dan Wulung yang berada di wilayah Bandongan, menuju ke Water toren yang akan dibangun di Alun-alun.

Untuk melindungi pipa tersebut, dibuat bangunan beton permanen setebal 40 cm di atas dan sekelilingnya. Selain untuk keamanan, hal tersebut berfungsi mencegah agar air tidak tercemar oleh kotoran. Sedang untuk mengawasi air yang nantinya mengalir, di desa Tonoboyo dan Bandongan dibuat bak tampung.

Tahap kedua, pembangunan menara air minum atau Water toren di kawasan Alun-alun, mulai dikerjakan. Lokasi Alun-alun dipilih karena berada di tengah kota dan posisi tanahnya merupakan titik tertinggi, sehingga nantinya akan memudahkan pembagian airnya.

Fungsi utama dari Water toren ini adalah sebagai bak penampungan air dari sumber air, sekaligus sebagai stasiun pompa air dan pembagi air ke warga.

Struktur Water toren

Bagus Priyana, dari Pegiat Komunitas Kota Toea Magelang, menerangkan bahwa, bangunan menara air minum itu memiliki luas 395,99 m2, dengan tinggi dari permukaan tanah 26,140 m, sedang diameter menaranya selebar 22,46 m2.

"Terdapat 32 buah penyangga yang terbuat dari pilar beton dan uniknya bangunan ini adalah simetris dari segala sisi. Artinya jika dilihat dari sisi manapun bentuknya sama atau identik," terang Bagus kepada Times Indonesia.

Struktur bangunan terbuat dari besi cor dengan komposisi semen bligon, yakni adonan yang terdiri dari semen, pasir, kapur/gamping dan bubuk bata merah. Pada bagian pondasinya berupa susunan batu kali.

Bagian menara water toren dibagi menjadi 3 yakni

  • Bagian atas: penampung air, ruang udara, menara pandang.
  • Bagian tengah: 32 pilar penyangga, susunan tangga, jaringan pipa air minum.
  • Bagian bawah: 16 ruang yang terbagi untuk pintu masuk, pelayanan, administrasi, laboratorium dan ruang kontrol.

Sementara itu, penampung air di bagian atas dapat menampung air sebanyak 1.750 m3. Terdapat ruang udara yang berfungsi membuang udara yang dibawa oleh air dari sumbernya.

Air yang dialirkan dari sumber air melalui jaringan pipa, mengalir dan naik ke bak penampungan tanpa menggunakan mesin, namun mengandalkan gaya gravitasi mengingat posisi sumber air lebih tinggi dari pada menara air minum.

Di bagian bawah water toren, ditempatkan 3 manometer yang berfungsi sebagai alat pengukur tekanan air sebelum disalurkan ke pelanggan di seantero Kota Magelang. (*)

Pewarta : Hermanto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.