https://jateng.times.co.id/
Berita

Salatiga Punya Kampung Singkong, 38 UMKM Olah 10 Ton Singkong Sehari

Sabtu, 08 November 2025 - 07:06
Kisah Sukses Kampung Singkong Salatiga yang Raup Omzet Rp 25 Miliar Pekerja mengolah singkong di Kampung Singkong Salatiga, Jumat (7/11/2025). (FOTO: ANTARA/HO-Pemprov Jateng)

TIMES JATENG, SALATIGA – Para pelaku UMKM olahan singkong di Kelurahan Ledok, Salatiga, mendorong pemerintah menetapkan kawasan mereka sebagai Kampung Singkong yang diakui sebagai destinasi wisata unggulan kota. Inisiatif yang bermula dari warisan kuliner legendaris kini berkembang menjadi pusat ekonomi kreatif yang menjanjikan.

"Harapan ke depan dengan kehadiran pemerintah pusat, provinsi dan kota bisa menjadikan Kampung Singkong sebagai daya tarik wisata sehingga mengangkat perekonomian dan pariwisata Salatiga," papar Ketua Paguyuban Kampung Singkong Toni Anandya Wicaksono, Jumat (7/11/2025).

Konsep Kampung Singkong pertama kali tercetus pada 2018, berawal dari terkonsentrasinya usaha mikro olahan singkong di Kelurahan Ledok. Jejak sejarahnya dimulai dari Gethuk Satu Rasa yang lebih dikenal sebagai Gethuk Kethek - hidangan legendaris yang menjadi cikal bakal tumbuhnya puluhan UMKM turunan.

"Awalnya kami ada 16 UMKM olahan singkong tapi saat ini kita ada 38 UMKM olahan singkong, kemudian tercetus bagaimana kita membentuk Kampung Singkong," jelas Toni.

Skala produksi yang dihasilkan 38 UMKM tersebut cukup mencengangkan. Setiap hari, mereka mengolah 8-10 ton singkong menjadi beragam produk inovatif seperti singkong keju, gethuk, keripik, olahan beku (frozen), tepung mocaf, hingga batik bermotif singkong.

Prestasi finansial mereka tak kalah impressive. "Omzet yang dihasilkan para pelaku UMKM di Kampung Getuk Salatiga dalam satu tahun total bisa mencapai sekitar Rp25 miliar," ungkap Toni. Jaringan distribusinya telah menjangkau Jabodetabek dan Bali, bahkan Argotelo Kreasi Indonesia sudah mengekspor produknya ke Australia, Hongkong, dan Singapura.

Untuk memenuhi kebutuhan produksi yang tinggi, bahan baku singkong didatangkan dari berbagai wilayah seperti Wonosobo, Magelang, Batang, dan Temanggung. "Harapannya, pemerintah bisa memberikan masukan dan solusi kepada petani atau 'stakeholder' lainnya untuk bisa memberikan bahan baku terbaik," tambah Toni.

Menyadari potensi wisata yang dimiliki, kampung ini rutin menggelar Festival Singkong tahunan yang diharapkan dapat masuk dalam kalender event nasional.

Dukungan pemerintah datang langsung dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang menegaskan komitmennya terhadap pengembangan UMKM. "UMKM ini harus kita dukung penuh untuk berkembang dan bertumbuh. Upaya dari Pemprov di antaranya dengan bantuan permodalan, serta menyiapkan tempat yang dapat dipakai untuk outlet jualan," tegasnya.

Keberhasilan Kampung Singkong tidak hanya terlihat dari angka omzet, tetapi juga dari kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja yang mencapai 211 orang, membuktikan bahwa warisan kuliner tradisional dapat bertransformasi menjadi penggerak ekonomi lokal yang signifikan. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.