TIMES JATENG, YOGYAKARTA – Kemacetan parah terjadi di ruas Jalan Parangtritis Mancingan XI, Kretek Bantul, Minggu (16/7/2023) malam sekitar pukul 18.45 Wib. Kemacetan ini terjadi karena membludaknya pengunjung Festival Layang-Layang yang digelar di Pantai Parangkusumo, Parangtritis.
Pantauan TIMES Indonesia, kepadatan arus kendaraan yang didominasi mobil pribadi, bus dan sepeda motor ini terjadi hampir di seluruh ruas jalan di kawasan Pantai Parangtritis.
Kendaraan terpantau melaju merayap, baik dari arah kawasan Pantai Parangtritis maupun sebaliknya. Dari informasi warga setempat, hal ini terjadi karena jumlah wisatawan yang melimpah, karena habis menyaksikan kegiatan festival layang-layang.
"Ini karena jumlah pengunjung yang bludak. Itu lho ada festival layang-layang, ini juga diluar perkiraan warga," ujar Riyanto, warga Mancingan XI Parangtritis Kretek Bantul..
Ia menyebut kepadatan arus kendaraan mulai terlihat sekitar pukul 11.00 WIB. Ia mengatakan jumlah kunjungan seperti momentum libur lebaran Idul Fitri, bahkan Riyanto membandingkan jumlah kunjungan acara ini jauh lebih besar.
"Ini kalau Lebaran saja lalu kalah, jumlah kunjungan ini malah yang besar, sampai macet," tandasnya.
Seorang wisatawan, Niken Lestari warga Condongcatur Depok Sleman mengaku hampir 2 jam terjebak kemacetan di ruas jalan Parangtritis Grogol, Parangtritis, Kretek Bantul. Ia mengendarai mobil bersama keponakan hendak melihat Festival layang-layang akhirnya pupus , karena sampai di lokasi sudah bubar.
"Hampir 2 jam macet parah, baru sampai di lokasi layang layang maghrib. Tidak jadi lihat (layang-layang). Saya kira macet ada perbaikan jalan atau apa ternyata karena pengunjung banyak," ujarnya.
Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Induk Parangtritis, Rohmad Riwanto mengatakan tercatat jumlah pengunjung mulai dari pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB mencapai 13.310 orang.
Ia mengakui jumlah pelancong melesat cukup signifikan dibandingkan akhir pekan sebelumnya. Ini terjadi karena ada event layang-layang di Pantai Parangkusumo Parangtritis Bantul. (*)
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Irfan Anshori |