TIMES JATENG, BANJARNEGARA – Sejumlah warga dan pengguna ruas jalan raya Banjarmangu-Wanadadi Banjarnegara mengeluhkan minimnya penerangan jalan, padahal jalan tersebut cukup ramai, dan menjadi jalur utama ekonomi warga di dua wilayah tersebut.
Tidak itu saja, di ruas jalan tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu. "Ruas jalan Banjarmangu-Wanadadi sangat minim penerangan jalan. Saya sudah berkali - kali menyampaikan ke pihak desa dan stakeholder holder terkait, tetapi tidak ditanggapi," ungkap Muslih, warga Desa Banjarmangu saat ditanya TIMES Indonesia, Senin (1/12/2025).
Kades Banjarmangu Nurul Hilal Eko Prayitno. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Daerah yang paling rawan kecelakaan lalulintas, ujar Muslih, berada di tanjakan atau turunan Gowok di Desa Banjarmangu. "Ruas jalan tersebut gelap gulita pada malam hari. Padahal berada di tikungan tajam dan turunan terjal dari arah Banjarmagu," ungkapnya.
Bahkan, belum lama ini, pemotor yang diketahui seorang pelajar asal Banjarmangu terpeleset dan terjatuh. "Di daerah itu, gelap gulita, karena banyak rumpun bambu melintasi ruas jalan," ungkap Muslih.
Muslih juga sudah berkali-kali menyampaikan hal ini ke pihak desa untuk segara memasang lampu sementara, tapi tidak pernah direspon. "Karena untuk kepentingan bersama, kami dan warga berusaha memasang lampu penerangan jalan dengan biaya sendiri, namun karena keterbatasan, baru terpasang tiga titik," imbuhnya.
Kades Banjarmagu Nurul Hilal Eko Prayitno saat dikonfirmasi TIMES Indonesia mengakui jika penerangan jalan di ruas jalan tersebut memang sangat minim. Oleh karena itu pihaknya sudah berkali - kali mengajukan pemasangan lampu tapi belum ada kepastian.
Eko membenarkan jika di tikungan Gowo kerap terjadi kecelakaan. "Sejah tahun 2020 kami sudah menyampaikan masalah lampu penerangan atas usulan warga kepada dinas terkait. Tapi belum terealisasi," ujarnya.

Eko menjelaskan, jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait terkait usulan lampu penerangan jalan di ruas jalan tersebut. "Ya kita sedikitnya membutuhkan 8 - 15 titik lampu penerangan jalan," imbuhnya.
Eko berharap, karena ini merupakan ruas jalan kabupaten maka dinas terkait segera memasang lampu penerangan jalan sehingga membantu para pengguna jalan.
Terpisah, kepala DLLAJ Banjarnegara Muhammad Iqbal kepada TIMES Indonesia menjelaskan, tahun ini kegiatan pemasangan lampu penerangan jalan sudah selesai. Namun pihaknya akan mengupayakan dengan memanfaatkan lampu lama.
"Kita akan inventarisir cabutan PJU lama, nanti kita upayakan dipasang di tempat - tempat mendesak sesuai permohonan masyarakat," jelas Muhammad Iqbal, Kepala DLLAJ Banjarnegara. (*)
| Pewarta | : Muchlas Hamidi |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |