https://jateng.times.co.id/
Berita

Advokasi Penurunan Stunting, Angka Kematian Ibu dan Bayi di Banjarnegara

Rabu, 10 September 2025 - 19:23
Advokasi Penurunan Stunting, Angka Kematian Ibu dan Bayi di Banjarnegara Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana saat memberikan pengarahan. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara menggelar kegiatan advokasi penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan stunting di Rejasa Room Surya Yudha Hotel, Rabu (10/9/2025). 

‎Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banjarnegara, Asisten Pemerintah dan Kesra Setda Banjarnegara Anang Sutanto SSTP MSi, dr Latifa Hesti Purwaningtyas MKes, direktur RSUD Hj Ana Lasmanah dr Erna Astuti, kepala Puskesmas dan Camat se Banjarnegara.

‎Dalam kegiatan ini juga dilakukan tanya jawab untuk menyerap aspirasi bidang kesehatan di wilayah Kabupaten Banjarnegara. 

‎Terungkap, disamping masih adanya keluhan terkait penyakit TBC, banyak fasilitas kesehatan bantuan kementerian yang berada di Puskesmas tidak berfungsi karena tidak tersedianya SDM yang dapat mengoperasikan alat tersebut.

Bupati-Banjarnegara-2.jpg

‎Diharapkan dukungan lintas sektoral dalam penurunan AKI dan AKB adalah penguatan jejaring skrining layak hamil, pemantapan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), optimalisasi pelaksanaan kelas ibu hamil, kelas ibu balita, dan ibu menyusui. Penguatan bina keluarga Balita.

‎AKI dan AKB Menurun

‎Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banjarnegara, dr Latifa Hesti Purwaningtyas MKes menyampaikan bahwa kasus kematian ibu tahun 2023 - September 2025 tercatat 15 kasus atau 5 kasus pada tahun 2025.

‎Jumlah kematian bayi tahun 2023 tercatat 134 kasus, 2024 sebanyak 124 kasus dan 63 kasus terjadi pada tahun 2025 di sejumlah Puskesmas kecuali Puskesmas Susukan, Bawang 1, Madukara 1, Wanadadi, Rakit, Batur dan Puskesmas Wanayasa 2. Angka tersebut menunjukkan tren menurun.

‎Menanggapi masalah tidak berfungsinya sejumlah alat kesehatan di Puskesmas, Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana menyampaikan  akan berusaha berkoordinasi dengan kementerian kesehatan untuk memberikan pelatihan agardapat mengoperasikan alat tersebut.

Bupati-Banjarnegara-3.jpg

‎"Perlu digaris bawahi, bukan alatnya yang tidak berfungsi, tetapi SDM kami belum bisa menggunakan alat tersebut sehingga harapan kami akan melakukan pelatihan pelatihan agar alat tersebut dapat digunakan secara maksimal," katanya.

‎Sedang untuk menekan AKI dan AKB tegas Bupati tidak hanya menjadi tugas tenaga kesehatan saja, tetapi membutuhkan peran seluruh elemen yang ada di Banjarnegara. Termasuk menekan kasus pernikahan dini. 

‎Kemudian untuk menekan angka stunting di Banjarnegara, Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana meminta semua pihak terlibat dalam upaya menekan angka stunting. 

‎"Untuk menyelesaikan masalah ini kita semua harus kompak, tidak hanya menjadi tugas dinas kesehatan dan sosial atau desa, akan tetapi masyarakat juga harus ikut terlibat," tandas dr Amalia Desiana, Bupati Banjarnegara. (*)

Pewarta : Muchlas Hamidi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.