https://jateng.times.co.id/
Berita

Endonezya’yı Tanıyalım PPI Bursa Curi Perhatian Penduduk Turki

Senin, 27 Oktober 2025 - 20:56
Kisah Anggota PPI Bursa Saat Angklung Bergema di Turki Anggota PPI BUrsa memeperenalkan Indonesia ke penduduk Turki melaui pamflet. (FOTO: PPI Bursa)

TIMES JATENG, TURKI – Namaku Mohammed Agiel Syafiie, mahasiswa Indonesia yang kini menempuh studi di Bursa Teknik Üniversitesi dan juga Wakil Ketua PPI Turki periode 2024–2025. Hari itu (24/10/2025), PPI Bursa membuat udara aula kamppus tersebut terasa sedikit lebih hangat meskipu dilengkapi dengan penyejuk udara.

Bukan karena cuaca, tapi karena sesuatu yang berbeda sedang terjadi di kampus kami. Aula Erguvan Salonu yang biasanya dipenuhi suara diskusi teknis, sore itu berubah menjadi ruang penuh warna, aroma rempah, dan nada angklung yang menenangkan. Di situlah aku berdiri, di antara senyum teman-teman dari berbagai negara, menyaksikan Indonesia hidup kembali — jauh dari tanah air.

Acara itu bernama Endonezya’yı Tanıyalım yang dalam bahasa Indonesia berati Mari Mengenal Indonesia. Sebagai bagian dari tim penyelenggara PPI Bursa dan PPI Turki, aku ikut menyiapkan semuanya sejak berminggu-minggu sebelumnya.

Kami mengangkat tema Kisah Indonesia dalam Warna dan Irama, karena memang itulah Indonesia yang kami rindukan: berwarna, berirama, dan selalu hangat.

Di meja pameran, kain-kain batik terbentang seperti potongan cerita dari Sabang sampai Merauke. Di sudut lain, alat musik bambu — angklung — berdiri berbaris menunggu untuk dimainkan.

Ketika pertunjukan dimulai, aku sempat berhenti sejenak, hanya untuk menikmati pemandangan itu: teman-teman Turki tersenyum, beberapa dari mereka mencoba membatik dengan tangan gemetar tapi bersemangat.

Seorang gadis asal Serbia memegang canting terlalu lama hingga lilin menetes tak sengaja di kainnya. Tapi dia tertawa, dan kami ikut tertawa bersamanya. Di situlah aku sadar, inilah bentuk persahabatan yang paling sederhana, dengan cara berbagi budaya melalui tawa yang sama.

Anggota-PPI-BUrsa-memeperenalkan-Indonesia-a.jpg

Saat musik angklung dimainkan bersama, ruang itu seakan berubah menjadi miniatur Indonesia. Nada-nada sederhana itu menggema, membawa aroma bambu dan nostalgia.

Aku bisa melihat mata beberapa peserta berbinar. Bukan karena keindahan musiknya saja, tapi karena rasa penasaran mereka terhadap negeri yang kami bawa dalam nada-nada itu.

Yang paling berkesan adalah saat kuis tentang Indonesia dimulai. Seorang mahasiswa Turki dengan cepat menjawab bahwa hewan khas Indonesia adalah Komodo, lalu tersenyum bangga seolah baru menaklukkan teka-teki dunia.

Dari sisi lain, teman dari Serbia meneriakkan jawaban “Cendrawasih!,"dengan aksen khasnya. Rasanya seperti melihat dunia memandang Indonesia dengan penuh cinta.

Usai acara, aku berbincang dengan salah satu dosen BTÜ, Pak Yener Emer. “Indonesia sangat indah,” katanya dengan mata berbinar. “Saya berharap suatu hari bisa mengunjunginya,” tambahnya. Mendengar itu, ada kebanggaan kecil yang hangat di dadaku. Bukan karena acara kami sukses, tapi karena hari itu, Indonesia terasa dekat bagi mereka.

Bagi kami, para pelajar yang jauh dari rumah, Endonezya’yı Tanıyalım” bukan sekadar acara budaya. Ia adalah rumah kecil yang kami bangun bersama di tanah asing. Rumah tempat kami menanam rindu, lalu menumbuhkannya menjadi jembatan persahabatan antara dua bangsa.

Dan saat lampu-lampu aula mulai redup, aku tersenyum. Suara angklung yang dimainkan para anggota PPI Bursa masih terngiang di telinga. Mungkin inilah makna sebenarnya dari menjadi pelajar di luar negeri bukan hanya menimba ilmu, tapi juga menjaga agar budaya sendiri tetap bernyawa di hati dunia. (*)

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.