TIMES JATENG, MAGELANG – Pemkab Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Magelang terus berupaya memberikan dukungan agar implementasi kurikulum merdeka dapat tercapai dengan optimal.

Guru merupakan profesi yang memberikan perubahan paradigma berpikir bagi peserta didik. Guru juga berperan dalam transfer of knowledge dan transfer of value dalam pembelajaran.

Dalam implementasi kurikulum merdeka guru harus responsif terhadap dinamika perubahan zaman, terlebih karakteristik peserta didik yang juga dinamis.

Sejak implementasi Kurikulum Merdeka digaungkan Kemendikbud RI, guru dituntut harus inovatif dalam pembelajaran yang berpusat pada murid.  Dengan persiapan modul ajar. pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen baik diagnostik, formatif dan sumatif.

Salah satu upaya Disdikbud adalah, menghadirkan para guru P3K SMP  se- Kabupaten Magelang dalam acara yang bertajuk, Peningkatan Kapasitas Guru SMP. Acara tersebut diadakan di beberapa ruangan lantai 3, gedung Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan, Kabupaten Magelang.

Acara penguatan kompetensi guru dalam pembelajaran menyenangkan dimotori Kepala Disdikbud, Slamet Achmad Husein, Kepala Bidang Pembinaan PTK, Muhammad Subiyantara, Kasi Kesejahteraan dan Pembinaan PTK, Dwi Ratnawati dan Sigit Zuliyanto, bagian pengadminitrasian PTK.

Sigit menambahkan bahwa, acara yang dilaksanakan beberapa hari dan terbagi menjadi beberapa gelombang tersebut, turut menghadirkan anggota dewan dan Dosen FTK INISNU Temanggung.

"Kita juga mengundang Sigit Tri Utomo, beliau adalah, praktisi pendidikan, akademisi pakar pendidikan yang juga sebagai FSP Kemendikbud, Fasilitator CGP dari berbagai lembaga seperti INISNU Temanggung, UNIMMA, UKSW, UPGRIS Semarang, UNY dan lainnya," kata Sigit Zuliyanto, Kamis (24/8/2023).

Sebelum menyampaikan materinya, Sigit Tri Utomo mengawali dengan ice breaking yang  kemudian dilanjutkan dengan mengurai atas apa yang ia sampaikan pada ice breaking tersebut.

"Yang terjadi apa bapak ibu guru? Dengan satu perintah namun hasilnya berbeda. Kenapa hal itu terjadi? Karena cara memahami perintahnya pun berbeda. Itulah kondisi yang ada pada anak-anak kita," jelas Sigit yang menjadi pemateri terakhir pada acara yang dimulai pukul 11 hingga sekira pukul 16.00 Wib.

Sementara itu, Subiyantara berharap kegiatan tersebut bisa berdampak pada peningkatan SDM para guru yang ada.

"Kami berharap ada dampak perubahan inovasi pembelajaran yang dilakukan guru mengarah pada kompetensi murid, sehingga ada kemajuan di dalam proses belajar di sekolah masing-masing, tegas Kabid Pembinaan GTK Disdikbud Kabupaten Magelang itu. (*)