TIMES JATENG, MAGELANG – Tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret (KKN UNS) Surakarta kelompok 190 menggelar kegiatan Gema Literasi Ngadiharjo, di Balai Ekonomi Desa (balkondes) Ngadiharjo, Borobudur, pada Jumat (22/8/2025).

Selain menjadi program KKN kelompok 190, kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang kreativitas dan kompetisi literasi untuk para siswa Sekolah Dasar dan sederajat.

Ratusan siswa dari SD Negeri Ngadiharjo, 1, 2, dan MI Ngadiharjo, dengan penuh antusias meramaikan acara yang berlangsung dengan meriah itu.

Empat lomba utama yang digelar yaitu, mewarnai untuk kelas 1–2, mengulas buku untuk kelas 3–5, Ranking 1 untuk kelas 3–5, serta cipta puisi untuk kelas 6.

Membludaknya jumlah peserta yang terlibat, membuat suasana semakin meriah. Meski sempat terjadi antrian saat pendaftaran, namun tidak mengurangi semangat para peserta. Mereka terlihat sangat ceria saat mengikuti setiap lomba yang ada.

“Gak yangka antusiasme anak-anak sebesar ini, jauh melebihi ekspektasi kami. Partisipasi mereka begitu ramai dan penuh semangat. Hal ini menunjukkan bahwa menumbuhkan budaya literasi tetap bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi adik-adik dari SD/MI Ngadiharjo,” terang Happy Vania, Ketua Penyelenggara Acara Gema Literasi Ngadiharjo.

Kegiatan yang digelar ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4, yaitu, pendidikan berkualitas.

Melalui program ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kelompok 190 berupaya menumbuhkan minat baca, mengasah kreativitas, serta memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, sekolah, dan masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris Desa Ngadiharjo, Haidar Imama, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi anak-anak Desa Ngadiharjo, untuk meningkatkan kemampuan literasi mereka.

"Lliterasi dikemas secara kreatif dan menarik melalui berbagai perlombaan yang diadakan oleh kelompok KKN 190, tak heran jika pesertanya membludak," ucap Haidar.

Bukan hanya pihak sekolah terkait, dukungan juga datang dari warga setempat. Hal itu terlihat dari partisipasi warga yang turut serta membantu kelancaran acara. (*)