TIMES JATENG, BLORA – Wakil Bupati Blora Sri Setyorini berkomitmen agar para petani di wilayah hutan di Kabupaten Blora mendapat perhatian lebih dari pemerintah, khususnya dalam hal subsidi pupuk.

Menurutnya, para petani hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan sekaligus menjadi tulang punggung perekonomian di kawasan sekitar hutan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya agar kebutuhan dasar mereka, termasuk akses terhadap pupuk bersubsidi, bisa segera terpenuhi.

Sri Setyorini menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya wacana, tetapi sudah mulai dikomunikasikan dengan kementerian terkait.

Hal itu juga ditegaskan oleh Sri Setyorini, yang menyampaikan bahwa ada sinyal positif dari pihak Kementerian Pertanian mengenai peluang diberlakukannya subsidi pupuk bagi wilayah hutan.

“Saya bisa menyampaikan berdasar atas penyampaian dari wakil Kementan (Kementerian Pertanian), bahwa akan diperjuangkan subsidi pupuk untuk wilayah hutan,” terang Sri Setyorini pada Kamis (30/10/2025).

Ia menambahkan, pemerintah daerah berharap program tersebut tidak berlarut-larut dalam proses, melainkan segera bisa diwujudkan.

“Segera cepat. Kalau bisa tahun 2026 sudah bisa terlaksana,” imbuhnya penuh harap.

Sementara itu, banyak petani hutan di Blora yang selama ini mengeluhkan mahalnya pupuk non subsidi. Mereka merasa tertinggal dibandingkan dengan petani di lahan non-hutan yang sudah terlebih dahulu mendapatkan fasilitas tersebut.

Menanggapi keluhan itu, Sri Setyorini menyebut bahwa pemerintah daerah memahami betul kondisi di lapangan dan akan terus memperjuangkannya agar para petani hutan juga bisa menikmati keadilan dalam kebijakan subsidi pupuk.

“Banyak sekali keluhan yang masuk ke kami, dan semua akan kami tindaklanjuti. Karena pada dasarnya, para petani di wilayah hutan juga bagian dari pilar penting pembangunan pertanian di Blora,” ujarnya.

Upaya ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, yang selama ini turut menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem hutan Blora. (*)