TIMES JATENG, WONOSOBO – Pemerintah Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, bersama masyarakat setempat berhasil membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebagai bagian dari program ketahanan energi berbasis sumber daya terbarukan.
Mikrohidro merupakan pembangkit listrik skala kecil yang memanfaatkan aliran air, seperti irigasi, sungai, atau air terjun alami, sebagai tenaga penggerak. Di Desa Talunombo, pembangunan mikrohidro ini terletak di aliran air terjun (curug) desa setempat, memanfaatkan ketinggian jatuhan dan debit air sebagai sumber energi.
Kepala Desa Talunombo Badarudin menjelaskan bahwa listrik yang dihasilkan dari mikrohidro akan dimanfaatkan untuk penerangan jalan desa dan menunjang kebutuhan listrik warga yang menjalankan usaha produktif.
“Untuk tahap awal, kami membangun satu turbin dengan kapasitas 600 volt. Ke depan, kapasitasnya akan terus ditingkatkan,” ujar Badarudin, Sabtu, (3/5/2025).
Beberapa orang sedang melakukan perawatan terhadap sistem mikrohidro pada Sabtu, (3/5/2025). (FOTO: Mutakim/TIMES Indonesia)
Ia menambahkan, pembangkit mikrohidro tersebut saat ini telah mampu menerangi beberapa titik lampu dan menyuplai listrik ke rumah warga, sehingga membantu meringankan beban biaya listrik dari PLN.
Lebih lanjut Badarudin menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk terus dikembangkan secara berkelanjutan hingga Desa Talunombo dapat mandiri dalam hal energi.
“Selain mikrohidro, kami juga tengah mengembangkan sumber energi dari tenaga angin,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur energi ini sepenuhnya dibiayai secara swadaya oleh masyarakat desa dengan dana sekitar Rp13 juta. Pemerintah desa berharap program ini mendapat perhatian dan dukungan dari pihak terkait agar dapat diperluas, tidak hanya di wilayah Wonosobo, tetapi juga ke daerah lain di Indonesia. (*)
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |