https://jateng.times.co.id/
Berita

Akibat Tumpukan Sampah, Pedagang Makanan Mengalami Penurunan Omzet

Minggu, 14 Juli 2024 - 11:55
Akibat Tumpukan Sampah, Pedagang Makanan Mengalami Penurunan Omzet Tumpukan sampah di jalan Sudirman Pemalang dan pedagang makanan bubur ayam. (Foto: Ragil/ TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, PEMALANG – Tumpukan sampah di sepanjang Jalan Jendral Sudirman Pemalang Kota mengganggu pemandangan para warga dan pengendara yang melintas. Mirisnya, tumpukan sampah tersebut berada tidak jauh dari para pedagang makanan, dan fasilitas ibadah sehingga hal ini dikeluhkan warga .

Semenjak TPA Pegongsoran ditutup oleh Pemkab Pemalang pada awal bulan Juli ini, tumpukan sampah semakin sulit untuk diatasi. Komitmen pemerintah setempat untuk maksimal mengatasi sampah sampai saat ini hanya sekedar janji belaka. Pada kenyataannya sampah masih berserakan di mana - mana.

Seperti yang terlihat di beberapa sudut kota Pemalang. Tumpukan sampah sudah beberapa hari dibiarkan dan tidak diangkut oleh para petugas kebersihan sampah. Akibatnya membuat pemandangan jalanan kota dan gapura pintu masuk perkampungan terlihat jorok dan berbau.

Tidak hanya itu, adanya tumpukan sampah juga berakibat pada para penjual makanan yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan Sudirman.

Diyono (50) seorang pedagang bubur ayam mengeluh daganganya berkurang karena di kanan dan kiri lapaknya ada tumpukan sampah 

"Biasanya 4 kilo habis, sekarang cuman 3 kilo terkadang ngga habis," keluh Diyono, pada Minggu (14/7/2024).

Diyono meminta tumpukan sampah yang sudah tiga hari lamanya ini segera diambil untuk dibuang petugas kebersihan.

"Pedagang merasakan dampak tumpukan sampah pembeli jadi berkurang, toh kami juga terkadang ngasih sekedar uang lelah buat para petugas kebersihan sampah," jelasnya.

Berdasarkan PP no .81 tahun 2012/ tentang pengelolaan sampah pemerintah telah menetapkan kebijakan dan strategi Nasional pengelolaan sampah.

Kemudian selanjutnya pemerintah provinsi menyusun dan menetapkan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah, begitu juga dengan pemerintah kabupaten atau kota, menyusun dan menetapkan kebijakan serta strategi dalam pengelolaan sampah.

Padahal pedagang mengaku tidak hanya membuang sampah saja, sekedar uang lelahpun kerap kali di berikan kepada para petugas kebersihan sampah, mereka hanya bingung sambil bertanya kenapa masalah sampah terus berlarut larut.

Para pembeli makanan pun merasa tumpukan sampah sangat mengganggu, sehingga nafsu selera makan berkurang karena di dekat penjual makanan terdapat tumpukan sampah.

Bagus (20) seorang pembeli makanan berharap agar sampah segera diangkut karena terlihat nggak asik dan menjijikan.

"Saya sarapan di sini jadi nggak enak karena tumpukan sampah," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas lingkungan hidup (DLH ) Kabupaten Pemalang, Wiji Mulyati ketika dikonfirmasi lewat sambungan teleponnya, beralasan jika masalah sampah sedang diusahakan karena semua truk sampah telah penuh terisi, dan kebingungan mencari tempat untuk pembuangan sampah karena tempatnya pas-pasan.

"Tempat yang buat buang sampah pas-pasan, terus gimana? Itu truk ada muatanya semua, mana ada lobang sampah yang besar buat buang sampah. Ini lagi diusahakan lagi," kata Wiji. (*)

Pewarta : Ragil Surono
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.