TIMES JATENG, PURBALINGGA – Siapa sangka Pasar Badog yang tadinya terkesan gelap, kumuh dan sering menimbulkan kemacetan lalulintas saat ini begitu mentereng dan sedap dipandang mata.
Los pasar tampak lega. Lahan parkirnya juga representatif, pastinya akan lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. Ya itulah pasar Badog Bancar di Kabupaten Purbalingga yang saat ini viral.
Kalau diatas disebutkan terkesan gelap dan sering menimbulkan kemacetan lalulintas tentu tidak dipungkiri oleh masyarakat sekitar pasar bahkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM.
Pada dasarnya, salah satu hal inilah yang membuat bupati merespon aspirasi cepat dari masyarakatnya.
Bahkan kala Bupati Tiwi melakukan olah raga pagi, sengaja menyempatkan mampir ke pasar ini. Ia pun mendapati situasi itu. Sedikit kaget dan bercampur bahagia. Kaget karena pasar tradisional begitu ramai, sehingga menimbulkan kemacetan di ruas jalan itu.
Tampak bangunan sudah tampak reyot dan menempati di pinggir jalanan. Namun ia bahagia, melihat simpul perekonomian warga yang hidup di pasar ini. Walaupun sebagian besar pedagang hanya menjajakan aneka jajanan dan bahan makanan tradisional.
Tapi inilah sisi menarik dari Pasar Badog. Bupati Tiwi secara langsung melihat bagaimana antusias dan interaksi harmoni antara penjual dan pembeli di Pasar Badog.
Dalam kesempatan ini, Bupati Tiwi juga melakukan dialog dengan pedagang dan pembeli yang sebagian besar dari daerah PurbaIingga. Tidak itu saja ia juga memborong jajanan seperti cenil, klepon, awug - awug dan lain sebagainya untuk dinikmati bersama.
Berawal dari kunjungan inilah, Bupati Tiwi kemudian melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak termasuk stakeholder di Kementrian Perdagangan di Jakarta.
Setelah ada sinyal dari Kemendag, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM kembali berkunjung ke pasar Badog untuk bedialog. Saat itu Bupati Purbalingga menawarkan kepada para pedagang dengan dialek khasnya.
Intinya Pasar Badog sebagai pusat jajanan di Kelurahan Bancar Kecamatan Purbalingga bakal dipindah ke tempat yang lebih strategis.
Pemindahan pasar Badog ini dilatarbelakangi kondisi pasar yang sudah tidak mampu menampung para pedagang, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas.
Bupati Purbalingga juga menyampaikan alasannya kenapa pasar tradisional harus dipindah, yang pertama menjawab surat dari warga Bancar, karena kondisi pasar sudah tidak layak akibat makin banyaknya pedagang.
Kemudian yang kedua, bangunan Pasar Badog sudah tampak kumuh dan gelap. Terlebih sebagian pedagang menempati kios yang didirikan diatas badan jalan yang sudah tidak terpakai. Sehingga di musim penghujan akan banyak genangan air yang mengurangi kenyamanan pembeli maupun pedagang pasar.
Bupati juga menyampaikan jika setuju dilakukan pemindahan Pasar Badog Bancar diharapkan tidak akan mengganggu roda perekonomian yang selama ini sudah berjalan.
Rupanya warga pedagang sangat senang mendengar kabar ini langsung dari Bupati Tiwi. Mereka sangat setuju jika pasar ini dibangun walau harus pindah asal tidak terlalu jauh dari tempat asal.
Kemudian tahun 2020 pemerintahan Kabupaten Purbalingga mendapatkan anggaran pembangunan pasar dari Kementrian Perdagangan. Selanjutnya Pemkab Purbalingga merencanakan pemindahan Pasar Badog.
Pasar yang bakal dibangun nantinya akan lebih luas, dan dilengkapi tempat parkir yang memadai, serta dibangun sarana pendukung berupa Tampat Pembuangan Sampah (TPS). Anggaran yang akan digunakan untuk membangun Pasar Badog di lokasi baru sekitar Rp 6 – 10 miliar.
Rencananya lokasi baru akan berada 200 meter ke timur dari lokasi saat ini. Tepatnya di sebelah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dan menempati tanah milik pemda. Pasar Badog ini merupakan pasar tradisional yang cukup lama. Pasar yang saat itu (2019) dihuni oleh 130 pedagang. Mayoritas mereka berasal dari wilayah Kecamatan Kaligondang.
Pembangunan Tahap 2
Pembangunan tahap 1 Pasar Badog Bancar Purbalingga akhirnya selesai para tahun 2022. Bahkan pada 16 Desember 2022 yang lalu telah diresmikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. Namun karena belum menampung semua pedagang yang ada, maka pembangunannya akan kembali dilanjutkan tahun 2023 ini.
Setidaknya hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga, Johan Arifin pada Rabu (25/1/2023). Johan mengatakan, pembangunan Pasar Badog Bancar tahap kedua ini diutamakan untuk memfasilitasi pedangan kios Pasar Bancar.
Dia melanjutkan, Kamis (26/1/2023) pihaknya kembali akan mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan Kementerian Perdagangan RI guna membahas alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) dari pusat untuk program revitalisasi pasar rakyat.
“Kami akan mengupayakan seoptimal mungkin agar Pasar Badog Bancar Tahap II bisa direalisasikan tahun 2023 ini, mohon doanya,” katanya.
Terpisah, Edi Suwarno, Kepala Bidang Pasar (Dinperindag) mengatakan pihaknya, telah beraudiensi dengan Ketua dan pengurus paguyuban pasar Bancar, perwakilan pedagang Pasar Badog, pedagang los dan pedagang kios pasar Bancar pada tanggal 10 Januari 2023 lalu.
Dari pertemuan tersebut para pedagang berharap bulan Ramadhan 2023 sudah bisa pindah. Edi mengatakan, rencananya Pasar Badog Bancar akan mulai beroperasi pertengahan Maret 2023 mendatang atau satu pekan sebelum bulan Ramadhan 2023.
Hanya saja daya tampungnya saat ini hanya untuk 250 pedagang yang diperuntukan bagi pedagang Pasar Badog yakni 246 orang yang terdata.
“Sehingga jika masuk semua hanya dapat ukuran 1x1 meter tiap pedagangan, demi kondusifitas mereka sepakat mau,” ujarnya.
Edi melanjutkan jumlah pedagang pasar Badog (kuliner) 246 orang ditambah 59 orang yang masuk daftar tunggu, pedagang los pasar Bancar 33 orang, pedangan kios pasar Bancar 31 orang, sehingga total ada 369 orang.
Untuk pedagang kios yang ingin pindah di waktu yang sama Disperindag akan membuatkan shelter sebelum pembangunan tahap kedua tahun ini.
Seperti disampaikan Bupati Tiwi bahwa tujuannya utama pembangunan Pasar Badog untuk kepentingan masyarakat, membangkitkan perekonomian, agar lebih kondusif dan tertata tempatnya, sehingga tidak terlihat kumuh dan membuat nyaman saat belanja.
"Mohon doa restu, semoga pembangunan Pasar Badog Bancar Purbalingga tahap dua segera terealisasi," ungkap Edi Suwarno, Kepala Bidang Pasar (Disperindag) Purbalingga. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mengenal Pasar Badog, Pusat Jajanan Makanan Khas Purbalingga
Pewarta | : Muchlas Hamidi |
Editor | : Irfan Anshori |