TIMES JATENG, BANJAR – Sardi Budianto (56), Warga Desa Jadikarya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran menjadi korban penganiayaan oleh temannya sendiri pada Rabu sore (5/7/2023).
Sardi yang merupakan sopir Bus Budiman ini mengalami luka di kepalanya usai di hantam dengan menggunakan batu cor oleh M (60) hanya karena masalah sepele.
Dituturkan Sardi, ia baru saja menurunkan penumpang di Pool Budiman yang berada di Lingkungan Parunglesang Kelurahan Banjar Kota Banjar saat kemudian ia menyimpan tas dan beristirahat di warung kopi pinggir Pool.
"Pelaku kemudian merangkul saya dan tiba-tiba menghantam kepala saya dengan batu," ungkapnya menceritakan kronologi kejadian, Kamis (6/7/2023).
M sendiri adalah seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Pool Budiman dan sudah lama mengenal korban. Bahkan, korban selalu memberinya sekedar kopi gratis setelah selesai menyopir.
"Setelah turun dari mobil bus, saya sempat menyimpan tas ke dalam ruangan kantor pool tersebut dan duduk di depan. Pas M nyamperin saya dia bilang, kenapa kamu nggak nanya ke saya, itu sambil mukul pakai batu," urainya setengah menyeringai menahan sakit di kepalanya yang sudah d balut perban.
Setelah itu, lanjut Sardi, pelaku sempat lari dan akan membawa batu yang lebih besar lagi untuk menghantamnya. "Abis mukul pake batu dia sempat lari dulu bawa batu yang lebih besar, mau di lempar lagi ke saya," imbuhnya.
Setelah memukul, M langsung kabur ke arah selatan dan meninggalkan sepeda motor miliknya di pool Budiman. Korban menduga, pelaku memukul dirinya diduga akibat tidak ditanya dan iri melihat korban memberikan uang Rp2 ribu kepada penjaga garasi.
"Ini sih dugaan saya ya, saya memang belum nyapa dia karena masih ada kerjaan terus saya ngasih uang Rp2 ribu ke si Gilang. Emang dia biasa kayak gitu, sopir yang lain juga suka ngasih buat ngopi tapi kadang suka sambil setengah mengancam juga," paparnya.
Setelah kejadian, Sardi dilarikan ke RS PMC untuk mendapatkan penanganan medis dengan 5 jahitan pada luka di kepalanya dan langsung menjalani visum di RSUD Kota Banjar. "Saya tunggu sampai pagi tadi, yang bersangkutan tidak ada itikad baik untuk datang meminta maaf jadi saya laporkan ke Polsek Banjar," lanjutnya.
Sardi yang biasa disapa Aril ini juga menegaskan bahwa dirinya akan terus melanjutkan persoalan ini ke tanah hukum untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa di kemudian hari.
Tokoh pemuda setempat, Mili, mengaku sangat menyesali kejadian tersebut dan berdalih bahwa masalah ini hanya berawal dari kesalahpahaman saja. "Ini hanya mis komunikasi, semoga dapat diselesaikan secara baik-baik," katanya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Ronny Wicaksono |