TIMES JATENG, KENDAL – Dukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan peserta didik 100 persen, SD Muhammadiyah Weleri Kabupaten Kendal Jawa Tengah gelar vaksinasi dosis kedua bagi anak usia 6-11 tahun dengan mengandeng Badan Intelijen Negara Daerah Jawa Tengah (BINDA Jateng), di SD Muhammadiyah Weleri Kendal, Senin (31/1/2022).
"Semoga dengan dilaksanakannya vaksinasi dosis kedua ini bisa meningkatkan kekebalan tubuh atau heard emunity pada anak- anak didik kami. Sehingga ketika siswa sudah mulai mengikuti PTM 100 persen ini bisa terhindar dari penyebaran Covid-19," harap Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Weleri, Wiharto.
Wiharto menjelaskan, jumlah siswa di SD Muhammadiyah Weleri ada sekitar 460 siswa. namun yang bisa mengikuti vaksinasi dosis kedua ini hanya 400 siswa.
"Ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti vaksinasi kedua ini, karena ada beberapa orang tua siswa yang tidak mengijinkan anaknya untuk divaksin. Namun secara keseluruhan semua bisa mengikuti vaksinasi dosis kedua ini," paparnya.
Sementara itu, Kabinda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto mengatakan bahwa, untuk saat ini pihaknya tidak hanya mengelar vaksinasi di Kendal saja, namun pihaknya juga gencarkan vaksinasi dosis kedua di tiga wilayah yang ada di Jateng.
"Sementara untuk di Kendal sendiri kita laksanakan vaksinai dosis kedua bagi anak ini di 6 tempat dengan target 2000 dosis. Sedangkan empat tempat itu diantaranya di SD Muhammadiyah Weleri dengan target 1. 472 dosis, SD Kaliwungu 364 dosis, SD Ringinarum 295 dosis, SD di Patebon 2. 261 dosis, SD di Rowosari 1. 200 dosis dan di SD Cepiring sekitar 309 dosis," paparnya.
Sedangkan pelaksanaan vaksinasi di empat wilayah itu meliputi, Kabupaten, Kendal, Brebes, Magelang, Karanganyar. Adapun target peserta vaksin saat ini sekitar 7.000 dosis jenis vaksin Sinovac.
"Selain melaksanakan vaksinasi bagi anak kita juga melaksanakan vaksinasi booster yang diselenggarakan di Magelang dengan target 480 orang. Sedangkan untuk vaksinasi bagi anak kita laksanakan di Kendal, Brebes, Karanganyar," tegasnya.
Sondi menjelsakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping dari pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa. Hal ini membuktikan bahwa pemberian vaksinasi Covidd-19 pada anak usia 6-11 tahun aman dan sifatnya cenderung ringan serta mudah diatasi.
"Sedangkan untuk pelaksanakan vaksinasi booster yang diperuntukan untuk masyarakat umum minimal berumur 18 tahun serta telah mendapatkan vaksin lengkap enam bulan sebelumnya dan kepada masyarakat yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan," pungkas Sondi, saat melaksanakan vaksinasi bagi anak di SD Muhammadiyah Weleri untuk mendukung PTM 1000 persen di sekolah.(*)
Pewarta | : Zamroni |
Editor | : Faizal R Arief |