TIMES JATENG, BREBES – Rencana Pemkab Brebes mendirikan Geopark di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dilatarbelakangi dengan ditemukan fosil Homo Erectus yang berumur 1,8 juta tahun di Situs Bumiayu dan umurnya melebihi manusia purba seperti di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.
Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH saat membuka sosialisasi pengusulan Geopark Bumiayu dan finalisasi inventarisasi dan peta sebaran keragaman geologi (geodiversity) situs Bumiayu di aula Baperlitbanda Brebes, menyampaikan pembangunan tersebut sekaligus akan menjadi destinasi wisata.
Kabupaten Brebes dianugerahi Situs Bumiayu yang menyimpan fosil vertebrata tertua di Pulau Jawa, sehingga sudah selayaknya Pemerintah Kabupaten Brebes lebih memperhatikan.
Penemuan Fragmen Homo Erectus pada November 2016, Maret 2017 dan April 2018 di Situs Bumiayu merupakan penemuan yang spektakuler. Penemuan Homo Erectus yang berumur 1,8 juta tahun yang lalu hanya ada di lima negara, salah satunya berada di situs Bumiayu Indonesia.
Dilansir dari Humas Diskominfotik Brebes, Rabu (22/12/2021), selain fosil Homo Erectus di Situs Bumiayu juga ditemukan artefak Kapak Genggam, Serpih, Kapak Penetak, Bola Batu dan Batu Inti yang digunakan oleh Homo Erectus untuk berburu.
Sampai saat ini, sudah dilakukan penelitian awal pada 1.030 bagian organisme tersebut. Hasilnya dapat dilakukan rekonstruksi pada binatang darat, sungai dan lingkungan transisi atau laut dangkal.
Dosen Teknik Geologi UGM Dr Eng Ir Didit Hadi Barianto ST MSi IPM dalam sosialisasinya menjelaskan, penemuan-penemuan fragmen Homo Erectus di Situs Bumiayu telah diteliti pertama di laboratorium Bioanthropologi dan Paleoanthropologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.
Dengan penemuan ini akan mengaitkan hubungan situs-situs manusia purba sebelum atau sesudah Situs Sangiran. Hal ini menjadi pengkayaan riset mengenai Homo Erectus di Jawa Barat sampai Jawa Timur.
Selain itu, juga menstimulir penelitian berikutnya mengenai daerah-daerah sekitar yang dilalui oleh manusia purba Landbridge. Bahkan temuan ini sangat berharga untuk mengetahui hubungan Homo Erectus di Indonesia dengan temuan Homo Erectus di luar negeri
"Kita harapkan, dengan menjadi geopark daerah akan menjadi semakin terkenal dan banyak yang datang. Semakin banyak yang meneliti, banyak publikasi maka akan menjadi sangat terkenal. Kita berharap tahun 2023 geopark ini sudah terealisasi dan nanti kita usulkan ke UNESCO," ungkap Didit.
Kepala Baperlitbangda Brebes Apriyanto Sudarmoko menambahkan, sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman mengenai potensi keragaman geologi di Kabupaten Brebes.
Tujuannya memberikan gambaran dan pemahaman tentang tahapan pengembangan geopark oleh Pemkab Brebes. serta membangun dukungan dan komitmen bersama untuk mencapai tujuan penetapan Kabupaten Brebes bagian selatan sebagai Geopark. (*)
Pewarta | : Cahyo Nugroho |
Editor | : Ronny Wicaksono |